RESUME BUKU “KURIKULUM DAN PERKEMBANGANNYA”
Dari :Prof. Dr. S. Nasution M.A.

Lazimnya kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah ataul embaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kuruikulum bukan hanya melputi semua kegiatan  yang direncanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah. Sehingga ada yang disebut formal dan tak formal. Kurikulum formal, terdiri dari tujuan pelajaran, bahan pelajaran, strategi belajar-mengajar dan system evaluasi. Salah satu pegangan dalam pengembangan kurikulum ialah prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Ralph Tyler (1949).  Ia mengemukakan kurikulum ditentukan oleh empat factor atau asas utama yaitu, Falsafah dan kebutuhan masyarakat, harapan dan kebutuhanmasyarakat, hakikat anak dan hakikat pengetahuan.
Dalam pengembangan kurikulum terdapat dua proses  utama yakni pengembangan pedoman kurikulum dan pengembangan pedoman instruksional.  Pedoman kurikulum disusun untuk menentukan dalam garis besarnya apa yang akan diajarkan, kepada siapa diajarkan dan apa sebab diajarkan.  Langkah-langkah dalam pegembangan praktikum antara lain sebagai berikut yaitu kumpulkan keterangan mengenai faktor-faktor yang turut menentukan kurikulum serta latar belakangnya,  kemudian tentukan matapelajaran atau matakuliah yang akan diajarkan,  rumuskan tujuan tiap  mata pelajaran, tentukan hasil belajar yang diharapkan darisiswa dalam tiap matapelajaran, tentukan topic-topik tiap mata pelajaran, tentukansyarat-syarat yang dituntut dari siswa, tentukan bahan yang harus dibaca oleh siswa, tentukan strategi mengajar yang serasi serta sediakan berbagai sumber/ alat peraga proses belajar mengajar,  tentukan alat evaluasi hasil belajar siswa serta skala penilaiannya dan buat desain rencana penilaian kurikulum secara keseluruhan dan strategi perbaikannya.
Pedoman instruksional diperoleh atas usaha pengajar untuk menguraikan isi pedoman kurikulum agar lebih spesifik sehingga lebih mudah untuk mempersiapkannya sebagai pelajaran dalam kelas. Dengan demikian apa yang diajarakan benar-benar bersumber dari pedoman kurikulum. Ada orang yang mengajukan kritik bahwa pedoman instruksional terlampau membatasi kebebasan dan kreatifitas guru. Pedoman instruksional yang terperinci menentukan tujuan instruksional yang spesifik dengan bahan yang khusus pula. Seperti kita ketahui tujuan instruksional khusus pada umumnya terlampau mengutamakan hasil belajar tingkatan kognitif rendah berupa fakta dan informasi yang tidak merangsang siswa untuk berpikir.
Namun bila dalam pengajaran dipentingkan efektivitas dan pertanggungjawaban atas mutu hasil belajar (yakni akuntabilitas, accountability) maka berdasarkan penelitian pada tingkat SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi hasil belajar nyata-nyata lebih tinggi bila lebih dahulu ditentukan secara jelas dan terperinci tujuan (biasanya berupa TIK), strategi mengajar (PBM), bahan pelajaran dan evaluasinya (sering berupa tes objektif).
Keunggulan pengajaran berstruktur atas pengajaran “terbuka” terbukti dari hasil pengukuran berbagai ragam hasil belajar siswa walaupun harus diakui bahwa pengukuran ini terutama mengenai aspek kognitif dan keterampilan tingkat rendah. Namun demikian dengan guru yang baik diharapkan bahwa tingkat kognitif tinggiserta aspek afektif tak perlu diabaikan.
Banyak negara yang tidak puas dengan mutu pendidikan sekolah, baik Negara maju maupun yang berkembang, beralih kepada kurikulum berstruktur pada tingkat SD dan SM dalam uasaha untuk memperoleh suatu standar pendidikan. Tindakan itu diambil khususnya dalam situasi di mana pendidikan dan kemampuan gurunya dianggap belum memadai.
Selain itu masyarakat seringmengeluh tentang rendahnya mutu pendidikan dan merasa bahwa sekolah tidak melakukan tugasnya dengan baik. Diinginkan agar dari sekolah dapat diminta pertanggungjawaban atas hasil kerjanya yang dapat diukur dengan tes. Yang dapat diukur secara objektif adalah aspek kognitif pada tingkat rendah, yaitu fakta dan informasi yang dimiliki anak terutama melalui hafalan.
Akhir-akhir ini perguruan tinggi juga sering mendapat sorotan dari masyarakat karena dirasa gagal menghasilkan lulusan yang “siap pakai”, yang mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam dalam bidang profesinya. Maka “accountability” atau pertanggungjawaban mulai dituntut dari perguruan tinggi. Yang paling banyak mendapat sorotan ialah pendidikan guru. Untuk lebih menjamin mutu dan efektivitas proses belajar mengajar, maka para pendidik harus menguasai proses pengembangan kurikulum dan mendesain pedoman instruksional yang lebih berstruktur.
Untuk mendesain pedoman instruksiona ldapat diperhatikan langkah-langkahberikut: tentukan satu atau dua tujuan tiap topik yang telah disebut dalam silabus mata pelajaran. Tujuan itu lazim disebut tujuan instruksional umum atau TIU, rumuskan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) sehingga dapat diamati dan diukur hasilnya, tentukan dua atau tiga macam kegiatan belajar bagi tiap tujuan khusus, sediakan sumber dan alat belajar mengajar yang sesuai dan buat desain penilaian hasil dan kemajuan belajar, cara menilai, alat menilai untuk tiap tujuan khusus.
Pendekatan pengembangan kurikulum dengan menyusun pedoman kurikulum dan pedoman instruksional bertujuan untuk meningkatkan mutu sekolah dan universitas dengan meningkatkan efektivitas mengajar dengan melakukan hal-hal yang berikut: menentukan kerangka umum kurikulum yang dapat disetujui bersama, menetapkans tandar minimal untuk tiap mata pelajaran atas persutujuan bersama, agar tiap guru yang mengajarkan matapelajaran yang sama akan berusaha mencapai standar minimal itu, bahkan bila mungkin melebihinya, menyediakan sumber belajar dan memanfaatkannya sepenuhnya, membantu tenaga pengajar muda dalam merencanakan pelajaran dan proses belajar mengajar agar dapat memenuhi standar yang ditetapkan dan menjamin diadakannya revisi kurikulum secara teratur.
Determinan kurikulum dimaksud hal-hal yang secara mendasa rmenentukan kurikulum sehingga disebut juga asas-asas kurikulum. Ada empat determinan kurikulum yakni :determinan filosofis, determinan sosiologis, determinan psikologis  dan hakikat pengetahuan.
Keempat determinan kurikulum telah merupakan pegangan umum dalam pengembangan kurikulum namun masih perlu lagi pegangan yang lebih terinci, yakni: Memilih pendekatan kurikulum yang serasi untuk mendesain kurikulum dengan mempertimbangkan keempat determinan itu dan Berdasarkan pendekatan yang dipilih, menentukan matapelajaran/matakuliah yang akan disajikan.
Para ahli kurikulum selama ini telah mendapatkan sejumlah pendekatan umum dalam pegembangan kurikulum masing-masing berdasarkan focus utama tertentu. Cara penggolongan oleh para ahli itu agak berlainan, namun apa yang dikemukakan di sini boleh dikatakan telah mencakup kebanyakan dari pendekatan utama dewasa ini. Pendekatan-pendekatan itu antara lain :
·                     Pendekatan BidangStudi, adalah pendekatan subjek atau disiplin ilmu,
·                     Pendekatan Interdisipliner
·                     Pendekatan Rekonstruksionisme
·                     Pendekatan Humanistik
·                     Pendekatan “Accountability”
·                     Pendekatan Pembangunan Nasional


Kesimpulan:
Kurikulum adalah rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggungjawab sekolah  ataulembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Karena kurikulum merupakan sebuah rencana yang dibuat untuk melancarkan proses belajar mengajar, maka kurikulum selalu direvisi atau mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi proses belajar-mengajar yang baik agar peserta didik dapat menerima pelajaran dengan baik. Setiap peserta didik pada daerah-daerah tertentu dan di waktu-waktu tertentu tidak sama atau terdapat perbedaan sehingga itu menjadi alas an utama mengapa diperlukan pengembangan kurikulum.

Dalam proses mengembangkan kurikulum tidak semudah membaliktelapaktangan, diperlukan pendekatan-pendekatan agar pengembangan kurikulum dapat menghasilkan kurikulum yang baik dan sesuai dengan proses belajar mengajar yang diinginkan.

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar