Makalah Pengetahuan Lingkungan "Abiotik"

MAKALAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN

"ABIOTIK"

OLEH : WHINDA J. BATA




BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk lain yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dapat kita lihat dengan mengandaikan di bumi ini tidak ada hewan dan tumbuhan. Dari manakah kita mendapat oksigen dan makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad renik akan dapat melangsungkan kehidupannya seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah mahkluk yang paling berkuasa sebenarnya tidak benar.
Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan mahkluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka. Secara umum di masyarakat sering disebut istilah “lingkungan hidup” cukup dengan “lingkungan saja”. Anda tentu bertanya apa sih yang dimaksud dengan lingkungan hidup?
Lingkungan hidup adalah suatu sistem komplek yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan biotik :
a. Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari dan sebagainya
b. Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
Dalam makalah ini kami akan mencoba menjelaskan mengenai salah satu komponen saja, yakni komponen “Abiotik”.
B. Rumusan masalah
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa permasalahan mengenai Abiotik :
1. Apa pengertian Abiotik ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi komponen Abiotik ?
3. Apa hubungan antara komponen abiotik dengan biotik ?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata Kuliah Kajian Lingkungan Hidup. Yang juga sekaligus sebagai bahan diskusi bersama dalam proses pembelajaran. Adapun judul yang diangkat dalam makalah ini yaitu Abiotik”.
Tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk membantu para mahasiswa kedepan agar dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan masukkan tentang bagaimana, apa pengertian, serta faktor-faktor yang mempengaruhi komponen Abiotik tersebut


BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ABIOTIK
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup.
Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati yaitu :
1.    Tanah
2.    Suhu atau temperatur
3.    Kelembapan
4.    Iklim
5.    Sinar matahari
6.    Air
7.    Udara
8.    Mineral
9.    Keasaman ( PH )
10.  Kadar Garam ( Salinitas )
11.  Topografi
12.  Garis lintang
 Komponen abiotik dapat kita temui dimana saja. Komponen abiotik sama seperti komponen biotik, dimana juga berfungsi bagi kehidupan manusia.
Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, yaitu :
1) Bernapas.
2) Tumbuh.
3) Berkembang biak.
4) Iritabilita.
5) Makan dan minum.
6) Melakukan ekskresi.
7) Beradaptasi dgn lingkunagnnya.
Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas.
B. FAKTOR-FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain :
1. Tanah
a. Defenisi Tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
b.Fungsi Tanah
1.Tempat tumbuh dan berkembangnya perakara
2.Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan      asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)
4.Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
Dua Pemahaman Penting tentang Tanah
1.Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman, dan
2.Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.
2. Suhu Atau Temperatur

Gambar pengaruh suhu terhadap kelembaban
Gambar pengaruh suhu terhadap kelembaban, jika suhu tinggi maka kelembaban akan semakin rendah  ,tekanan udara semakin tinggi , angin akan semakin kencang, serta ketersediaan air semakin sedikit menyebabkan tingkat kehidupan dan keberagaman ekosistem semakin rendah sedangkan pada suhu relative rendah kelembaban semakin tinggi, tekanan udara semakin rendah , angin semakin lambat ketersediaan air semakin banyak.Suhu merupakan salah satu komponen penting bagi organisme untuk bertahan hidup di bumi. Setiap organisme membutuhkan rentang tertentu suhu untuk bertahan hidup.
Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C–400C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C atau diatas 400C. hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC atau Temperature Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.
Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak.
Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat menjadi petunjuk orientasi perkandangan ternak.
3. Kelembapan
Merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah . Kelembaban di udara berarti kandungan uap air di udara,sedangkan kelembaban di tanah berarti kandungan air dalam tanah . Kelembaban diperlukan oleh mahluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembaban yang diperlukan setiap mahluk hidup berbeda-beda, sebagai contoh jamur dan cacing memerlukan habitat yang sangat lembab.
Daerah yang berhawa dingin seperti pegunungan lebih lembab daripada daerah yang berhawa panas seperti pantai. Tumbuhan yang hidup di dua daerah tersebut juga berbeda. Pada daerah lembab, lebih banyak terdapat tumbuhan yang memerlukan sedikit sinar matahari, seperti paku-pakuan, lumut, dan anggrek-anggrekan yang biasanya hidup secara epifit pada batu-batu lembab, batang kayu basah, dan lainnya.  Di daerah panas, misalnya pantai, lebih banyak ditumbuhi tumbuhan, seperti bakau, pohon kelapa dan tumbuhan yang lain yang lebih butuh sinar.
4. Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu. Iklim merupakan komponen yang terbentuk sebagai hasil interaksi berbagai komponen abiotik lainnya, seperti kelembaban udara, suhu dan curah hujan. Iklim juga mempengaruhi kesuburan tanah, tetapi kesuburan tanah tidak berpengaruh terhadap iklim. Setiap wilayah di bumi ini memiliki iklim yang berbeda-beda, tergantung dari letak wilayahnya. Dari iklim yang berbeda-beda inilah yang membuat keragaman tmbuhan dan hewannya yang makin memperkaya ekosistem tersebut. Perubahan iklim pada suatu wilayah akan mempengaruhi keanekaragaman hewan dan tumbuhannya. Bahkan perubahan iklim yang ekstrim akan sagat berpengaruh bagi kehidupan makhluk hidup terutama manusia.
5. Sinar / Cahaya Matahari
 Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima oleh bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut radiasi dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan medium untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan kecepatan cahaya. Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam mikron (Tjasjono, 1995:55).
Bagi manusia dan hewan cahaya matahari berfungsi sebagai penerang. Sedangkan bagi tumbuhan dan organisme berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO dan air untuk membentuk karbohidrat. Lebih lanjut, adanya sinar matahari merupakan sumber dari energi yang menyebabkan tanaman dapat membentuk gula. Tanpa bantuan dari sinar matahari, tanaman tidak dapat memasak makanan yang diserap oleh tanah, yang mengakibatkan tanaman menjadi lemah atau mati. Bayangkan saja jika sinar matahari tidak ada, mungkin tidak ada satupun makhluk yang dapat hidup.
Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama:
a. Temperatur matahari yang tinggi.
b. Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir.
Petunjuk variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain perkandangan ternak, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi ternak. Lingkungan termal adalah ruang empat dimensi yang sesuai ditempati ternak.. Mamalia dapat bertahan hidup dan berkembang pada suatu lingkungan termal yang tidak disukai, tergantung pada kemampuan ternak itu sendiri dalam menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku secara efisien untuk mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan lingkungan.
6. Air
Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
7. Udara
Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh  pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas  atau daerah panas dan dingin  pada atmosfir. Kecepatan angin  selalu diukur pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin.
Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2­­, 78 %), oksigen (O­2, 21 %), karbon dioksida (CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di atmosfer bumi.
a. Nitrogen
Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla (tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur.
b. Oksigen dan karbon dioksida
Okigen (O­2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dlam rangka mendapatkan energi.
c. Angin dan kelembaban
Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan. Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh.
Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab. Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002). Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity = RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).
8. Mineral
Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh.
9. Keasaman [PH]
Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh karena itu sulit dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.
10. Kadar Garam [Salinitas]
Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya pohon bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi.
11. Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.
11. Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah hujan yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat dengan suhu rata-rata 27 ­­0 C, Indonesia memiliki keaneka ragaman flora dan fauna yang tingggi.
C. HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN ABIOTIK DAN BIOTIK
Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen biotik. Begitu juga komponen biotik dapat mempengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem. Berikut beberapa contoh pengaruh komponen abiotik terhadap komponen biotik:
  • Pengaruh air terhadap makhluk hidup: air sangat berguna bagi makhluk hidup, sebagai contoh perhatikan tanaman padi yang tumbuh di sawah. Akar padi menembus ke dalam tanah untuk menyerap air dan zat-zat hara. Bila tanah mengandung cukup air, maka padi akan tumbuh subur, sebaliknya bila kekurangan air maka padi tidak akan tumbuh dengan baik.
  • Pengaruh udara terhadap makhluk hidup: udara juga berguna bagi hewan maupun tumbuhan. Udara mengandung antara lain: oksigen dan karbon dioksida. Oksigen berguna untuk pernafasan baik manusia maupun hewan.
  • Pengaruh tanaman terhadap tanah dan udara: adanya penanaman pohon yang dapat hidup di tanah yang kurang subur, maka kondisi tanah tersebut dapat diperbaiki. Pohon-pohon berpengaruh dengan cara mengubah struktur tanah dan mengurangi erosi.
  • Energi sinar matahari diperlukan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Tumbuhan melakukan proses fotosintesis, hasilnya adalah makanan dan oksigen. Oksigen dibuang ke udara, dan dipergunakan oleh makhluk hidup lain untuk bernapas, sedangkan makanan yang terbentuk dimanfaatkan sebagai makanan makhluk hidup yang lain.
  • Ampas respirasi berupa CO2 dibuang ke udara, dipakai kembali oleh tumbuhan untuk bahan dasar proses fotosintesis.
  • Makhluk hidup (hewan) membuang kotoran dalam bentuk urine (air kencing) dan tinja ke lingkungan (tanah) setelah terjadi penguraian kotoran tersebut meresap ke dalam tanah dan menjadi sumber mineral bagi tumbuhan. Mineral-mineral tersebut diserap kembali oleh tumbuhan melalui akar, untuk membantu segala proses kehidupan tumbuhan
Berikut ini adalah beberapa komponen abiotik yang keberadaannya dipengaruhi oleh komponen biotik :
a.  Siklus CO2 dan O2
Aliran karbon berjalan beriringan secara paralel dengan aliran energi. Sumber pokok karbondioksida (CO2) ada di atmosfer. Selain itu, juga tersedia dalam bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, dan minyak). CO2 disatukan ke dalam sistem biotik melalui fotosintesis. Siklus ini secara esensial ialah siklus CO2. oksigen (O2) digunakan selama pembakaran dan pemecahan energi, bersamaan dengan dihasilkannya karbondioksida. Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus karbon :
b.  Siklus Air
Nitrogen merupakan salah satu unsur untuk menyusun protein. Konsumen mendapatkan unsur nitrogen memakan bagian tumbuhan yang mengandung protein atau dapat pula dari hewan. Sumber nitrogen terbesar adalah udara. Udara mengandung 80% nitrogen. Nitrogen lepas ke udara oleh kegiatan bakteri denitrifying. Nitrogen masuk ke daur oleh kegiatan bakteri pengikat nitrogen atau algae dan melalui peristiwa elektrifikasi (halilintar). Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus air :
c. Siklus Nitrogen
Siklus air ialah pergerakan air melalui sistem biotik dan abiotik. Di atmosfer air tersedia dalam bentuk uap air yang berasal dari proses evaporasi (penguapan). Kelembapan udara menyebabkan suhu menjadi lebih dingin. Uap air terkondensasi menjadi tetes-tetes air dan jatuh sebagai air hujan atau salju. Sebagian dari air menjadi air tanah dalam, membentuk aliran air membawa air ke lautan, ada yang diserap oleh tumbuhan, digunakan untuk proses metabolisme dan mengembalikannya ke udara melalui transpirasi. Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus Nitrogen :
d.   Siklus fosfat
Sumber fosfat yang terbesar adalah batuan fosfat dan endapan geologis yang terkikis/erosi, sehingga masuk ke ekosistem (daur fosfat). Peranan burung laut dan ikan sangat penting dalam mengangkat fosfat yang menuju laut/ sedimen dalam (±60.000 ton fosfor per tahun). Penambangan fosfat±1-2 juta ton per tahun dan kebanyakan tercuci dan hilang. Pengembalian fosfor ke daratan tidak dapat mengimbangi hilangnya fosfor ke laut dalam. Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus Fosfat :
e. Siklus sulfur
siklus sulfur menghubungkan udara, air, dan tanah. Oksida belerang (SO2) dilepaskan ke udara pada pembakaran bahan bakar fosil, merupakan komponen pencemaran udara dari industri. Oksidasi-Reduksi merupakan kunci pertukaran antara kantong SO4 dan sulfida besi. Peranan kunci oleh mikroorganisme yang melakukan reaksi reduksi-oksidasi merupakan “penyembuhan/pemulihan” secara mikroba. SO2, NO, dan NO2 merupakan komponen pencemar. SO2 merusak proses fotosintesis, NO mengganggu respirasi. Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus Sulfur :

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyiKomponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati yaitu :Tanah,  Suhu atau temperatur, Kelembapan, Iklim, Sinar matahari, AiR, Udara,  Mineral, Keasaman ( PH ),  Kadar Garam ( Salinitas ), Topografi dan Garis lintang
B.Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, dapat memnbantu para mahasiswa kedepan agar dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan masukkan tentang bagaimana, apa pengertian, serta faktor-faktor yang mempengaruhi komponen Abiotik tersebut


Daftar Pustaka
Ø  Istamar Syamsuri, Mpd, Drs, dkk, 2004. Biologi kelas X. Penerbit Erlangga. Jakarta
Ø  http://mediaekosistem.blogspot.com/2012/01/hubungan-antar-komponen-ekosistem.html




SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar