MEMBACA
KRITIS UNTUK MENULIS
DOSEN: PROF. DR.ANSARI,M.HUM
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH “BAHASA INDONESIA”
DISUSUN OLEH:
NURMAYALINDA S (1312440002)
SURYA SAFITRI (13124400011)
ARIFIN S (1312440012)
KHAERATI (1312441001)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis
panjatkan Kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat serta dan hidayah-Nya kepada
kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Membaca Kritis untuk Menulis”, makalah ini dibuat sebagai
penunjang kegiatan perkuliahan pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Terima kasih yang
sebesar-besarnya penulis hanturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami
dalam pembuatan makalah dan
tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak
yang telah memberi sumbangan pemikiran dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
kami. Akhir kata, semoga makalah ini dapat diterima dan
dapat memberi manfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Makassar, Februari 2014
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
a.
Latar Belakang.........................................................................................1
b.
Rumusan Masalah....................................................................................2
c.
Tujuan......................................................................................................2
Bab II Tinjauan Pustaka
a.
Membaca
kritis.........................................................................................3
b.
Ragam membaca
tulis….........................................................................4
c.
Kegiatan yang terdapat dalam
membaca kritis........................................5
d.
Karakteristik membaca kritis...................................................................6
e.
Membaca
kritis tulisan/artikel ilmiah......................................................6
f.
Membaca
kritis tulisan/artikel popular....................................................8
g.
Membaca
kritis buku ilmiah....................................................................8
h. Membaca kritis bahan-bahan yang
tersaji dalam internet.......................9
Bab III Penutup
a.
Kesimpulan............................................................................................11
b.
Saran......................................................................................................11
Daftar Pustaka.................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca
merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan banyak
membaca, kita akan mempunyai banyak informasi dan pengetahuan yang tidak kita
dapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak
mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik memberikan
pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin menghasilkan
tulisan yang baik, kita
perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis yang baik banyak
membaca. Pada makalah ini akan dijelaskan
tentang “Membaca Kritis untk Menulis”.
Untuk
menunjang pengembangan daya analarnya, mahasiswa biasanya dilibatkan dalam
praktik menulis ilmiah, yang harus didukung dengan referensi yang memadai.
Untuk hal ini, mereka wajib membaca bahan-bahan rujukan secara kritis. Para
mahasiswa peserta dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya
pemahaman tentang membaca kritis, kemudian dilibatkan dalam praktik membaca
kritis tulisan/artikel ilmiah, tulisan/artikel popular dan buku ilmiah, serta
bahan-bahan yang tersaji dalam internet. Produk dari praktik membaca kritis ini
adalah rangkuman bahan yang dibaca dan komentar krisis mahasiswa terhadap
gagasan dan konsep dalam bacaan terkait, kutipan-kutipan yang relevan.
Membaca
kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sebagai mahasiswa yang dituntut
untuk menambah wawasan dan mengambangkan ilmu sehingga akan sangat bermanfaat
karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat dan
matang. Berdasarkan hal itulah membaca kritis merupakan kegiatan belajar yang
penting dan wajib dikuasai oleh mahasiswa. Namun, dalam kegiatan membaca kritis
untuk menulis ilmiah perlu diperhatikan teknik-tekniknya,
seperti teknik mengenali identitas referensi dan memilih bahan tulisan, teknik
menulis kutipan, dan teknik menyusun daftar rujukan agar mendapatkan
kesempurnaan dalam penulisan ilmiah.
Penulisan
karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materiil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan,
sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan
mudah dipahami dan menarik apabila isi dan cara penulisan yang memenuhi persyaratan
dan kebiasaan umum
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah pengertian membaca
kritis?
2.
Bagaimanakah ragam membaca
tulis?
3.
Apa saja kegiatan yang terdapat
dalam membaca kritis?
4.
Bagaimanakah Karakteristik
membaca kritis?
5.
Bagaimanakah membaca kritis tulisan/artikel
ilmiah?
6.
Bagaimanakah membaca kritis
tulisan/artikel populer?
7.
Bagaimanakah membaca kritis
buku ilmiah?
8.
Bagaimanakah membaca kritis
bahan-bahan yang tersaji dalam jaringan
internet untuk menulis?
C. Tujuan
Tujuan
dibuatnya makalah ini, untuk mengetahui bagaimana cara membaca kritis berbagai
macam tulisan, baik artikel ilmiah, artikel populer, buku ilmiah, maupun
bahan-bahan yang tersaji dalam jaringan internet untuk menulis suatu karya
ilmiah yang baik.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Membaca Kritis
Membaca
merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan banyak
membaca, kita akan mempunyai banyak informasi dan pengetahuan yang tidak kita
dapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak
mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik memberikan
pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin menghasilkan
tulisan yang baik, kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis
yang baik umumnya banyak membaca.
Selain
itu, membaca juga adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh informasi yang disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata maupun bahasa tulisan. Dalam membaca dikenal jenis membaca telaah isi
yang memiliki pengertian yaitu membaca dengan cara meneliti bahan yang tersedia
dengan tidak mengesampingkan ketelitian, pemahaman, serta kekritisan dalam
berpikir. Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sekarang sebagai
pelajar yang dituntut untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu. Oleh sebab
itu, belajar ini tentu akan sangat bermanfaat karena kita akan dapat
memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat. Berdasarkan hal itulah hakikat
membaca kritis ini merupakan kgiatan belajar yang penting dan wajib dikuasai
oleh pelajar maupun mahasiswa. Melalui kegiatan belajar ini, kita sebagai
pelajar dibekali dengan kompetensi yang berkenaan dengan kemampuan untuk
menerapkan metode membaca kritis untuk menulis.
Membaca
kritis adalah kegiatan yang dilakukan dengan bijaksana, penuh tenggang rasa,
mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan ingin mencari kesalahan penulis
tetapi berusaha memahami makna tersirat dari sebuah bacaan yang telah dibaca.
Dalam membaca kritis, pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis. Membaca
kritis melibatkan, mempertanyakan dan mengevaluasi apa yang penulis katakan,
dan membentuk pendapat Anda sendiri tentang apa yang penulis katakan di dalam
tulisannya. Membaca kritis ini bertujuan untuk
mengetahui fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian
terhadap fakta itu. Pembaca
tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis
berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca
secara analisis dan dengan penilaian.
Membaca kritis merupakan kemampuan
memahami makna yang tersirat pada sebuah bacaan. Untuk itu, diperlukan
kemampuan berpikir dan bersikap kritis. Dalam membaca kritis, pembaca dapat
pula mencamkan lebih dalam apa yang dibacanya dan diapun akan mempunyai
kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca tanpa usaha
berpikir secara kritis. Oleh karena itu,
membaca kritis harus menjadi ciri semua kegiatan membaca yang bertujuan
memahami isi bacaan sebaik-baiknya. Kegiatan membaca kritis
untuk menulis pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan
informasi yang relevan untuk tulisan yang akan dikembangkan. Dengan demikian,
kegiatan membaca kritis untuk menulis harus dikaitkan dengan informasi seperti
apa yang kita masukkan dalam tulisan kita, apakah informasi umum, khusus, atau
informasi yang terperinci. Jenis tulisan yang kita baca berisi informasi yang
berbeda. Informasi yang kita dapatkan dari tulisan popular, misalnya, berbeda
dengan informasi yang kita dapatkan dari tulisan ilmiah.
B.
Ragam Membaca Kritis
Ada berbagai ragam membaca kritis tergantung pada jenis
inormasi seperti apa yang kita inginkan.
1.
Membaca
cepat/sekilas untuk mencari topik
Kadang-kadang kita membaca bukan untuk mencari informasi
ayang rinci. Kita hanya ingin mengetahui secara umu apa yang dibicarakan dalam
tulisan yang kita baca. Dalam hal ini, kita tidak perlu memfokuskan perhatian
kita pada bagian-bagian tertentu. Kita bisa membaca tulisan dengan cepat secara
sekias dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini kita akan
mendapat ide tentang topik lusinan yang kita butuhkan
2.
Membaca cepat untuk
informasi khusus
Membaca cepat juga bisa dilakukan kalau kita menginginkan
informasi khusus dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada
bagian-bagian yang kita inginkan. Bagian-bagian yang berisi informasi yang kita
tidak inginkan tidak mendapat perhatian kita.
3.
Membaca teliti
untuk informasi rinci
Kita mungkin juga ingin mendapatkan informasi rinci
tentang suatu hal. Dalam hal ini, kegiatan membaca kita akan difokuskan pada
bagian yang mengandung informasi yang ingin kita ketahui secara rinci. Begitu
kita sampai pada bagian tersebut, kita membacanya dengan teliti sapai kita
benar-benar memahami informasi yang ingin kita dapatkan. Bagian-bagian lain
yang tidak kta perlukan tidak perlu dibaca lebih lanjut.
C.
Kegiatan yang terdapat dalam membaca kritis
Ada tiga kegiatan yang terdapat dalam membaca kritis, yaitu :
1.
Membaca dengan berpikir
Membaca dengan berfikir hendaknya memikirkan persoalan-persoalan atau
fakta-fakta yang ditampilkan dalam bacaan. Pembaca memikirkan maksud dan tujuan
penulis mengemukakan fakta-fakta tersebut. Tujuan pembaca dengan cara berpikir ini
supaya pembaca dapat menentukan batasab-batasan dari persoalan-persoalan atau
fakta-fakta yang dikemukakan oleh pengarang.
2.
Membaca dengan menganalisis
merupakan kunci membaca kritis.
Dengan menganalisis pembaca dapat mengetahui apakah gagasan atau fakta-fakta
yang dikemukakan pengarang sungguh di sokong oleh detail-detail yang
diberikannya atau tidak. Pembaca selanjutnya dengan cara itu akan dapat
memisah-misahkan mana detail-detail yang penting, mana detail yang cocok dan
detail yang tidak cocok.
3.
Membaca dengan penilaian.
Tugas pembaca kritis adalah menilai fakta atau pernyataan yang dapat
menyokong gagasan pokok yang dikemukakan. Pembaca harus sanggup menentukan
apakah fakta yang dibacanya ada hubungannya satu dengan yang lainnya atau
mungkin pembaca nenemukan dua atau lebih fakta yang seharusnya dipandang
sebagai fakta yang terpisah. Akhirnya pembaca menentukan penilaian terhadap
fakta-fakta yang disajikan oleh penulis.
D.
Karakteristik Membaca Kritis
Membaca kritis pada dasarnya merupakan
langkah lebih lanjut dari berpikir dan bersikap kritis. Adapun kemampuan
berpikir dan bersikap kritis meliputi:
a.Menginterpretasi
secara kritis
b.
Menganalisis secara kritis
c.Mengorganisasi
secara kritis
d.
Menilai secara kritis
e.Menerapkan
konsep secara kritis
Teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan sikap kritis adalah sebagai
berikut yaitu:
a.
Kemampuan mengingat dan mengenali
ide pokok paragraf, tokoh-tokoh cerita dan sifat-sifatnya.
b.
Kemampuan memahami atau
menginterpretasi makna tersira
c.
Kemampuan menganalisis
d.
Kemampuan menilai isi bacaan
E.
Membaca tulisan/artikel ilmiah
Membaca tulisan/artikel ilmiah berbeda
dengan membaca jenis tulisan lain karena jenis informasinya yang berbeda.
Tulisan ilmiah biasanya berisi informasi yang merupakan hasil penelitian. Ini
berbeda dengan jenis tulisan lain yang informasinya bisa berupa pendapat dan
kesan pribadi yang belum dibuktikan melalui penelitian dan prosedur ilmiah.
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam membaca
tulisan/artikel ilmiah:
1.
Menggali tesis/pernyataan masalah
Tulisan/artikel
ilmiah biasanya mempunyai tesis atau pernyataan umum tentang masalah yang
dibahas. Sebuah tesis biasanya diungkapkan dengan sebuah kalimat
dan menilai apakah penulisannya berhasil atau tidak dalam membahas atau
memecahkan masalah yang diajukan.
2.
Meringkas butir-butir penting
setiap artikel
Meringkas
butir-butir penting setiap artikel yang kit abaca perlu dilakukan karena
ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat.
Dengan adanya ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel
secara keseluruhan kalau kita memerlukan informasi dari artikel yang
bersangkutan.
3.
Menyetir konsep-konsep penting (pandangan
ahli, hasil penelitian,dan teori)
Menyetir
konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan untuk mendukung
butir-butir penting pada tesis tulisan kita. Dengan memahmi konsep-konsep
penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih memahami
konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita.
4.
Menentukan bagian yang akan
dikutip
Mengutip
pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam menulis.
Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah,kita juga perlu memperhatikan
relevansi bagian tersebut dengan tulisan kita. Butiran-butir yang di anggap
tidak relevan tidak perlu di kutip.
5.
Menentukan implikasi dari
bagian/sumber yang di kutip
Dalam mengutip
bagian dari sebuah artikel, kita perlu menyadari implikasinya,
apakah kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita kembangkan dalam
tulisan atau sebaliknya?
6.
Menentukan posisi penulis sebagai
pengutip.
Dalam mengutip
pernyataan yang ada sebuah artikel, kita perlu secara jelas meletakkan posisi
kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujiu pernyataan
yang kita kutip?
F.
Membaca Kritis Tulisan/Artikel
Populer
Tulisan yang kita buat dapat memanfaat informasi dari tulisan /artikel
popular.Kegiatan membaca kritis tulisan popular sedikit berbeda dengan membaca
kritis tulisan ilmiah karna kedua jenis tulisan tersebut mempunyai sifat yang
berbeda.
1.
Mengenali persoalan utama atau
isu yang dibahas
Biasanya isu yang dibahas dalan tulisan popular berkaitan dengan
masalah sosial yang sedang diminati masyarakat.
2.
Menentukan signifikasi/relenfansi
isu dengan tulisan yang akan dihasilkan.
Isu yang dibicarakan dlam sebuah tulisan mungkin tidak mempunyai relevansi
tuisanyang akan dibuat. Kita harus menghubungkan relevansi isi tulisan yang
dibaca dengan isu tuisan yang kita hasilkan.
3.
Manfaatkan isu artikel popular
untuk bahan/ inspirasi dalam menulis.
Isu artikel popular biasanya membahas tentang masalah sosial sehingga lebih
menarik disbanding isu artikel ilmiah.
4.
Membedakan isi artikel popular
dengan isi artikel ilmiah dan buku ilmiah
Artikel popular biasanya berisi pembahasan tentang sebuah isu yang
sedang diminati masyarakat. Peranan teori dan data sangat penting dalam artikel
dan buku ilmiah.
G.
Membaca kritis buku ilmiah
Buku ilmiah pada dasarnya sama
dengan artikel ilmiah, hanya saja buku ilmiah memuat uraian atau pembahasan
yang lebih panjang dan rinci tentang suatu isu ilmiah.
1.
Memanfaatkan indeksi untuk
menemukan konsep penting
Indeksi sangat membantu pembaca untuk mencari dengan cepat pembahasan atau
penjelasan konsep-konsep tersebut dalam buku.
2.
Menentukan konsep-konsep penting
(pandangan ahli, hasil penelitian dan teori) untuk bahan menulis
Pengenalan dan pemahaman konsep-konsep yang penting ini juga akan menambah
kedalaman dan kekritisan tulisan kita.
3.
Menentukan dan menandai
bagian-bagian yang dikutip
Bagian-bagian ini mungkin akan diacu dan dikutip dalam tulisan kita.
Artinya, setiap kutipan ditulis nama penulis, tahun, dan halaman yang di kutip
4.
Menentukan implikasi dari bagian/
sumber yang dikutip
Dalam mengutip bagian dari sebuah buku kita perlu memahami implikasinya.
Kita harus mampu menghubungkan relevansi bagian yang kita kutip dengan isu
tulisan yang akan kita hasilkan.tulisan yang dikutip harus dipertimbangkan
mengenai implikasinya.
5.
Menentukan posisi penulis sebagai
pengutip
Dalam mengutip pernyataan yang ada dalam sebuah
artikel kita perlu secara jelas meletakkan posisi kita, setiap pandangan yang
dikutip, seseorang yang menggunakan kutipan itu dalam tulisannya perlu
memberikan suatu kesimpulan dan pendapat sendiri mengenai konsep yang ditawarkan.
H.
Membaca Kritis Bahan-bahan yang
Tersaji dalam Jaringan Internet untuk Menulis
Bahan- bahan yang tersedia
dalam jaringan internet bisa dimanfaatkan untuk bahan tulisan kita. Mengingat
banyak informasi yang dapat diakses dari internet.
1.
Kiat praktis mencari dan
menemukan bahan-bahan dalam jaringan internet.
Banyak organisasi atau
perorangan atau website yang berkaitan dengan bidang tertentu dari website ini
kita bisa mencari bahan-bahan yang kita perlukan untuk tulisan kita. Contoh,
Alamat situs http//www.its.ac.id/berita.php ?
2.
Memilih dan mengevaluasi
bahan-bahan dalam jaringan internet untuk bahan menulis
Tidak semua bahan yang
kia dapatkan dari internet berguna atau relevan untuk tulisan kita. Artinya
bahan-bahan yang ditemukan di internet bermanfaat bagi tulisan kita.misalnya,
ingin menulis mengenai pendidikan masa kini, tentu mencari bahan yang
berkaitan dengan pendidikan masa kini.
3.
Menentukan isi atau gagasan
penting dalam bahan-bahan yang tersedia dalam jaringan internet
Untuk menemukan gagasan-gagasan penting, langkah-langkah yang harus
dilakukan:
a.
Membaca bacaan secara keseluruhan
b.
Mencari letak pokok-pokok bacaan
tersebut
c.
Menentukan apakah paragraph dalam
bacaan tersebut bersifat deduktif atau induktif ataukah bersifat paragraf
campuran.
d.
Jika paragraph tersebut adalah
paragraf dedukitif berarti gagasa utamanya berada di awal paragraf tetapi kalau
paragraf itu merupakan paragraf induktif berarti gagasan utamanya berada pada
akhir paragraf.
4.
Menntukan secara kritis
bahan-bahan dalam jaringan internet untuk menulis.
Orang bisa menerbitkan
tulisannya dalam internet dengan mudah dan cepat, ini berbeda dari informasi
yang kita dapatkan dari buku atau artikel. Untuk tidak menerima begitu
saja tulisan yang ada di internet paling tidak yang kita harus lakukan adalah:
a.
Membaca secara sepintas
bagian-bagian tertentu.
b.
Membuat daftar pertanyaan
mengenai bahan tersebut.
c.
Mengevaluasi
d.
Meninjau kembali bacaan tersebut
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan membaca kritis untuk menulis
merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan untuk
dikembangkan. Ragam membaca kritis sangat beragam bergantung pada jenis
informasi yang diinginkan. Membaca tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan
membaca jenis tulisan lain karena jenis informasinya yang berbeda. Ada 4 hal
yang harus diperhatikan dalam membaca kritis artikel populer. Membaca kritis
buku ilmiah memiliki perbedaan dengan membaca kritis bahan-bahan yang bersumber
dari internet. Membaca merupakan suatu tindakan yang sangat
menunjang kegiatan menulis. Dengan
banyak membaca, kita akan mendapatkan banyak informasi serta pengetahuan yang
dapat dijadikan modal untuk menjadi penulis. Kegiatan
membaca dapat memberikan gagasan kepada kita yang berguna untuk tulisan kita.
B. Saran
Sebagaimana
yang kita ketahui, membaca merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan
menulis. Salah satu buktinya, untuk menunjang pengembangan daya nalarnya,
mahasiswa biasanya dilibatkan dalam praktik menulis ilmiah, yang harus didukung
dengan referensi yang memadai. Maka dari itu, setelah membaca makalah yang
berjdul “Membaca Kritis untuk Menulis” maka diharapkan pembaca dapat mengetahui
lebih rinci langkah-langkah membaca kritis untuk menulis sebuah karya ilmiah
yang baik.
Daftar Pustaka
Christanta Bagas, dkk. 2013. Membaca Kritis Menulis Ilmiah. Online.
Harisnawati. 2012. Makalah
Membaca Kritis Untuk Meenulis.
Juanda. 2012. Bahasa
IndonesiaMatakuliah Pengembangang Kepribadian.
Makassar : Fakultas Bahasa dan Sastra UNM
0 komentar:
Posting Komentar