Nama : Whinda J. Bata
Kelas : Pend. Fisika ICP
NIM : 1312440006
Pengertian Pendidikan
1.
Aristoteles (filosof
terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384 SM-322
SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.
2.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)
menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu:
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
3.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, seperti proses, cara, pembuatan
mendidik.
4.
Menurut Ensiklopedi Wikipedia, education is a social science that
encompasses teaching and learningspecific knowledge, beliefs, and skills. The
word education is derived from theLatin educare meaning "to raise",
"to bring up", "to train", "to rear",
via"educatio/nis", bringing up, raising. Pendidikan adalah ilmu
sosial yang meliputi ajaran dan pengetahuan khusus, keyakinan, dan
keterampilan. Kata pendidikan ini berasal dari bahasa Latin "Educare"
berarti "untuk meningkatkan", "untuk membuka", "untuk
melatih", "ke belakang", melalui "educatio/nis",
membesarkan, meningkatkann.
5.
Menurut Encyclopedia
Americana 1978, pendidikan adalah proses yang digunakan setiap
individu untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan serta mengembangkan sikap dan
keterampilan.
6.
Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara.
7.
Menurut UU No. 2 tahun 1989, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi
peranannya di masa yang akan datang.
8.
Menurut GBHN, pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
9.
Berdasarkan Bahasa Yunani, pendidikan berasal dari kata “Pedagogi”, yaitu dari
kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya
istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art
and science of teaching children).
10. Berdasarkan
Bahasa Romawi, pendidikan berasal
dari kata “educare”, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan, merealisasikan
potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia.
11. Berdasarkan
Bahasa Jerman, pendidkan berasal
dari kata “Erziehung” yang setara dengan “educare”, yaitu: membangkitkan
kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak.
12. Berdasarkan
Bahasa Jawa, pendidikan berasal dari
kata “panggulawentah” (pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan
perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
13. Menurut
Prof. Herman H. Horn, pendidikan
adalah proses abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah
berkembang secara fisk dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti
termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari
manusia.
14. Menurut
M.J. Langeveld, pendidikan adalah
merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada
kedewasaan.
15. Menurut
Driyarkara, pendidikan didefinisikan
sebagai upaya memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf
insani.
16. Menurut
Stella van Petten Henderson, pendidikan
merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan
sosial.
17. Menurut
John Dewey, pendidikan adalah suatu
proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam
pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula
terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan
social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum
dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
18. Menurut
Edgar Dalle, pendidikan merupakan
usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar
sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa
yang akan datang.
19. Menurut
Thompson, pendidikan adalah pengaruh
lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap
dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.
20. Menurut
Prof. Richey dalam bukunya
‘Planning for teaching, an Introduction to Education’ menjelaskan Istilah
‘Pendidikan’ berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan
kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru
(generasi baru) bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam
masyarakat.
21. Menurut
Plato (filosof Yunani yang
hidup dari tahun 429 SM-346 M), pendidikan itu ialah membantu perkembangan
masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan
tercapainya kesempurnaan.
22. Menurut
Ivan Illc, pendidikan adalah
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup.
23. Menurut
Darmaningtyas, pendidikan yaitu
pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan
kemajuan yang lebih baik.
24. Menurut
Ngalim Purwanto, pendidikan adalah
segala urusan orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan
25. Menurut
Frederick J. Mc Donald, pendidikan
adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat
(behavior) manusia.
26. Menurut
Ahmad D. Marimba, pendidikan adalah
bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan
rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
27. Menurut
Insan Kami, pendidikan adalah usaha
sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri
manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
28. Menurut
W.P. Napitulu, pendidikan adalah
kegiatan yang secara sadar, teratur, dan terencana dalam tujuan mengubah
tingkah laku ke arah yang diinginkan.
29. Menurut
Abdul Fattah Jalal, mendefenisikan pendidikan
sebagai proses pemberian pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab,
dan penanaman amanah, sehingga penyucian atau pembersihan manusia dari segala
kotoran dan menjadikan diri manusia berada dalam kondisi yang memungkinkan
untuk menerima al-hikmah serta mempelajari apa yang bermanfaat baginya dan yang
tidak diketahuinya.
30. Menurut
Francis Bacon, ia berkeyakinan bahwa
pendidikan ialah apabila manusia ingin sarnpai pada kebenaran harus
meninggalkan cara berpikir deduktif dan beralih ke cara berpikir yang induktif.
Dengan cara berpikir yang analitik orang akan dapat membuka rahasia alam dan
dengan terbukanya alam itu kita sebagai bagian dari alam dapat menentukan sikap
dan mengatur strategi hidup. Artinya, dengan terbukanya alam kita rnanusia
dapat menyesuaikan atau memanfaatkan alam dari hidup dan kehidupan manusia.
31. Menurut
Zuhairin (1982), ”Pendidikan
dalam pengertian yang luas adalah meliputi perbuatan atau semua usaha generasi
tua untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan
serta keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan
mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah.”
32. Menurut
Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Ashraf (1986), Pendidikan
adalah suatu pengajaran yang melatih perasaan sehingga dalam sikap hidup,
tindakan, keputusan, dan pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan,
dipengaruhi sekali oleh nilai spritual dan sangat sadar akan nilai-nilai etis.
33. Menurut
Endang Saifuddin Anshari,
“Pendidikan adalah proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh obyek
didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi, dan
sebagainya ), dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu, pada jangka
waktu tertentu, dengan metode tertentu, dan dengan alat perlengkapan yang ada
kearah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi diri.”
34. Menurut
Anwar Jasin (1985), “Pendidikan
adalah kegiatan mengarahkan perkembangan seseorang sesuai dengan nilai-nilai
yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka. Maka, dengan
pengertian atau definisi itu, kegiatan atau proses pendidikan hanya berlaku
pada manusia tidak pada hewan."
35. Menurut
Kingsley Price (dalam Hery Noer Aly,
1999: 3), pendidikan adalah proses dimana kekayaan budaya non-fisik [mental]
dipelihara atau dikembangkan dalam mengasuh anak atau mengajar orang-orang
dewasa.
36. Menurut
Carter V. Good, pendidikan adalah proses perkembangan
kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam
masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu
lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai
kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.
37. Menurut Prof. Zaharai
Idris M.A., pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi yang
bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau
dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan
anak seutuhnya.
38. Ibnu Muqaffa (salah seorang
tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan
Daminah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk
mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan
minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi
yang merupakan santaan akal dan rohani.”
39.
UNESCO menyebutkan
bahwa: “education is now engaged is preparinment for a tife Society which
does not yet exist” atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah
untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada.
Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value).
Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus
sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang.
40.
Menurut Carlo Nanni, pendidikan
adalah sebuah pengembangan kemampuan fundamental pribadi untuk menghayati
kehidupannya di dunia ini secara bebas dan bertanggung jawab, dalam kebersamaan
dengan orang lain, seiring perjalanan waktu dan usia, dalam persimpangan relasi
interpersonal dan dalam kehidupan sosial yang tertata dan terorganisasi secara
historis.
41.
Menurut Driyarkara, pendidikan
adalah sebuah proses komunikasi yang autentik antarmakhluk yang berada,
komunikasi eksistensia manusiawi yang autentik kepada manusia-muda supaya
dimliki, dilanjutkan, dan disempurnakan. Komunikasi ini terlaksana dalam
kesatuan interpersonal antara pendidik dan anak didik.
42.
Menurut Martin Buber, pendidikan
adalah proses seleksi sebuah dunia yang bertindak terhadap individu melalui
pribadi lain yang bertujuan membentuk pribadi memiliki karakter mulia, sehingga
pendidikan tidak dapat dilepaskan dari perhatian adanya keberadaan orang lain
yang ikut campur dan memengaruhi pembentukan diri.
43. Menurut Cryns, pendidikan
Merupakan proses pertolongan yang dilakukan oleh orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan anak didik untuk membawanya ke tingkat kedewasaan.
Pertolongan tersebut dilakukan agar pendidik dan anak didik dirumah, disekolah,
maupun di dalam masyarakat.
44. Joe park
merumuskan pendidikan sebagai the art or process of importing or acquiring
knowledge and habit through instructional as strudy. Dalam definisi ini
ditekankan kegiatan pendidikan diletakkan pada pengajaran (instruction)
sedangkan segi kepribadian yang dibina adalah aspek kognitif dan kebiasaan.
45. Menurut
Theodore mayor greene, pendidikan
adalah usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk suatu kehidupan yang bermakna.
46. Hasbullah
menerangkan bahwa dalam artian sederhana pendidikan sering diartikan sebagai
usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaan.
47. Menurut
Sudirman N, pendidikan
adalah sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain
agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih
tinggi dalam arti mental.
48. Menurut John Stuart Mill (filosof Inggris,
1806-1873 M) menjabarkan bahwa Pendidikan itu meliputi segala sesuatu
yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang
lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.
49. Menurut George F. Kneller
dalam buku Foundation of Education (1967:63).
Dalam Arti
Luas, pendidikan
menunjuk pada suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh yang
berhubungan dengan pertumbuhan atau perkembangan jiwa, watak, atau kemampuan
fisik individu (berlangsung seumur hidup). Dalam Arti Teknis, pendidikan adalah
proses dimana masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan dengan sengaja
mentransformasikan warisan budayanya, yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan dari generasi ke generasi.
50. Menurut John S. Brubacher dalam
buku Modern Philosophies of Education (1977:371), pendidikan adalah proses
dimana potensi, kemampuan, kapasitas manusia yang mudah di pengaruhi oleh
kebiasaan-kebiasaan disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dengan
alat (media) yang disusun sedemikian rupa dan digunakan oleh manusia untuk
menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan.
51. Menurut G. Terry Page, J.B. Thomas dan A.R. Marshall dalam
International Dictionary of Education (1980:112), pendidikan adalah proses
pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan.
Pengertian
Pendidik
1.
Menurut Ahmad Tafsir, pendidik
ialah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik
dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik baik potensi
afektif, potensi kognitif maupun potensi psikomotorik.
2.
Menurut Suryosubroto, pendidik berarti juga orang dewasa yang bertanggung jawab memberi
pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya,
agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat
kedewasaannya mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah
Allah swt dan mampu melakukan tugas sebagai mahluk sosial dan sebagai mahluk
individu yang mandiri.
3.
Menurut Ahmad D Marimba, pendidik
ialah orang yang memikul pertanggung jawaban untuk mendidik yaitu manusia
dewasa yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab tentang pendidikan si
terdidik.
4.
Dalam UU SPN No 20 tahun 2003 pasal 37 ayat 2
yang berbunyi : “Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan kepada masyarakat terutama bagi pendidikan
pada perguruan tinggi”.
0 komentar:
Posting Komentar