MAKALAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN
"ABIOTIK"
OLEH : WHINDA J. BATA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia
hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk lain yaitu
tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar
kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia,
melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia
tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dapat kita lihat dengan mengandaikan di
bumi ini tidak ada hewan dan tumbuhan. Dari manakah kita mendapat oksigen dan
makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad
renik akan dapat melangsungkan kehidupannya seperti terlihat dari sejarah bumi
sebelum ada manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah mahkluk yang
paling berkuasa sebenarnya tidak benar.
Seharusnya
kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan mahkluk hidup yang lain untuk
kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk
kelangsungan hidup mereka. Secara umum di masyarakat sering disebut istilah
“lingkungan hidup” cukup dengan “lingkungan saja”. Anda tentu bertanya apa sih
yang dimaksud dengan lingkungan hidup?
Lingkungan
hidup adalah suatu sistem komplek yang berada di luar individu yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Lingkungan
hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan biotik :
a. Komponen
abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya,
matahari dan sebagainya
b. Komponen
biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
Komponen-komponen
yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan
apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
Dalam
makalah ini kami akan mencoba menjelaskan mengenai salah satu komponen saja,
yakni komponen “Abiotik”.
B. Rumusan masalah
Dalam makalah ini akan
dibahas beberapa permasalahan mengenai Abiotik :
1. Apa pengertian
Abiotik ?
2. Faktor apa
saja yang mempengaruhi komponen Abiotik ?
3. Apa hubungan
antara komponen abiotik dengan biotik ?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
dari penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata Kuliah Kajian Lingkungan
Hidup. Yang juga sekaligus sebagai bahan diskusi bersama dalam proses
pembelajaran. Adapun judul yang diangkat dalam makalah ini yaitu “Abiotik”.
Tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu
untuk membantu para mahasiswa kedepan agar dapat dijadikan sebagai pengetahuan
dan masukkan tentang bagaimana, apa pengertian, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi komponen Abiotik tersebut
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ABIOTIK
Abiotik (bahasa
Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan.
Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen
lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri
atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan
tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk
tak hidup.
Abiotik
merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang
tidak hidup atau benda mati yaitu :
1.
Tanah
2.
Suhu atau temperatur
3.
Kelembapan
4.
Iklim
5.
Sinar matahari
6.
Air
7.
Udara
8.
Mineral
9.
Keasaman ( PH )
10.
Kadar Garam (
Salinitas )
11.
Topografi
12.
Garis lintang
Komponen abiotik dapat kita temui dimana saja.
Komponen abiotik sama seperti komponen biotik, dimana juga berfungsi bagi
kehidupan manusia.
Abiotik
tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, yaitu :
1) Bernapas.
2) Tumbuh.
3) Berkembang
biak.
4) Iritabilita.
5) Makan dan
minum.
6) Melakukan
ekskresi.
7) Beradaptasi
dgn lingkunagnnya.
Faktor
abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan
melakukan aktivitas.
B. FAKTOR-FAKTOR
ABIOTIK
Faktor
abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya
udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan
kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain :
1. Tanah
a. Defenisi Tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara
fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya
perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan
udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai
hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara
biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu
tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman
pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
b.Fungsi Tanah
1.Tempat tumbuh dan
berkembangnya perakara
2.Penyedia kebutuhan primer
tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.Penyedia kebutuhan
sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam
organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan
kesediaan hara)
4.Sebagai habitat biota
tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung
dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang
berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
Dua Pemahaman Penting tentang Tanah
Dua Pemahaman Penting tentang Tanah
1.Tanah sebagai tempat
tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman, dan
2.Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.
2.Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.
2. Suhu Atau
Temperatur
Gambar pengaruh suhu terhadap kelembaban
Gambar pengaruh suhu terhadap kelembaban, jika suhu tinggi maka kelembaban
akan semakin rendah ,tekanan udara semakin tinggi , angin akan semakin
kencang, serta ketersediaan air semakin sedikit menyebabkan tingkat kehidupan
dan keberagaman ekosistem semakin rendah sedangkan pada suhu relative rendah
kelembaban semakin tinggi, tekanan udara semakin
rendah , angin semakin lambat ketersediaan air semakin banyak.Suhu merupakan salah satu komponen penting bagi
organisme untuk bertahan hidup di bumi. Setiap organisme membutuhkan rentang
tertentu suhu untuk bertahan hidup.
Pada
umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C–400C.
hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C atau
diatas 400C. hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah
titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap).
Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari
intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala
derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal
yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan
proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang
sesuai. Banyak species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC
atau Temperature Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu.
Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan
sebaliknya.
Selama
musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi
dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting
untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak.
Curah
hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit ternak
serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat menjadi
petunjuk orientasi perkandangan ternak.
3. Kelembapan
Merupakan
salah satu komponen abiotik di udara dan tanah . Kelembaban di udara berarti
kandungan uap air di udara,sedangkan kelembaban di tanah berarti kandungan air
dalam tanah . Kelembaban diperlukan oleh mahluk hidup agar tubuhnya tidak cepat
kering karena penguapan. Kelembaban yang diperlukan setiap mahluk hidup
berbeda-beda, sebagai contoh jamur dan cacing memerlukan habitat yang sangat
lembab.
Daerah yang berhawa dingin seperti pegunungan lebih lembab daripada daerah
yang berhawa panas seperti pantai. Tumbuhan yang hidup di dua daerah tersebut
juga berbeda. Pada daerah lembab, lebih banyak terdapat tumbuhan
yang memerlukan sedikit sinar matahari, seperti paku-pakuan, lumut, dan
anggrek-anggrekan yang biasanya hidup secara epifit pada batu-batu lembab,
batang kayu basah, dan lainnya. Di daerah panas, misalnya pantai, lebih
banyak ditumbuhi tumbuhan, seperti bakau, pohon kelapa dan
tumbuhan yang lain yang lebih butuh sinar.
4. Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim
makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim
dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu. Iklim
merupakan komponen yang terbentuk sebagai hasil interaksi berbagai komponen
abiotik lainnya, seperti kelembaban udara, suhu dan curah hujan. Iklim juga
mempengaruhi kesuburan tanah, tetapi kesuburan tanah tidak berpengaruh terhadap
iklim. Setiap wilayah di bumi ini memiliki iklim yang berbeda-beda, tergantung
dari letak wilayahnya. Dari iklim yang berbeda-beda inilah yang membuat
keragaman tmbuhan dan hewannya yang makin memperkaya ekosistem tersebut.
Perubahan iklim pada suatu wilayah akan mempengaruhi keanekaragaman hewan dan
tumbuhannya. Bahkan perubahan iklim yang ekstrim akan sagat berpengaruh bagi
kehidupan makhluk hidup terutama manusia.
5. Sinar / Cahaya
Matahari
Matahari merupakan
sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari diradiasikan kesegala
arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima oleh bumi. Energi matahari
yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut radiasi dikarenakan
aliran energi matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan medium untuk
mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi berbentuk
gelombang elektromagentik yang menjalar dengan kecepatan cahaya. Panjang
gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam mikron
(Tjasjono, 1995:55).
Bagi manusia dan hewan
cahaya matahari berfungsi sebagai penerang. Sedangkan bagi tumbuhan dan
organisme berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk
berlangsungnya penyatuan CO₂ dan
air untuk membentuk karbohidrat. Lebih
lanjut, adanya sinar matahari merupakan sumber dari energi yang menyebabkan
tanaman dapat membentuk gula. Tanpa bantuan dari sinar matahari, tanaman tidak
dapat memasak makanan yang diserap oleh tanah, yang mengakibatkan tanaman
menjadi lemah atau mati. Bayangkan saja jika sinar matahari tidak ada, mungkin
tidak ada satupun makhluk yang dapat hidup.
Radiasi matahari dalam
suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama:
a. Temperatur
matahari yang tinggi.
b. Radiasi termal
dari tanah, pohon, awan dan atmosfir.
Petunjuk
variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain perkandangan ternak,
karena dapat mempengaruhi proses fisiologi ternak. Lingkungan termal adalah
ruang empat dimensi yang sesuai ditempati ternak.. Mamalia dapat bertahan hidup
dan berkembang pada suatu lingkungan termal yang tidak disukai, tergantung pada
kemampuan ternak itu sendiri dalam menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah
laku secara efisien untuk mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya
dan lingkungan.
6. Air
Sekitar
80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai
pelarut di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah
sel dari kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi
tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji,
bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti
transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain
misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
7. Udara
Selain
berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran
biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh pola tekanan yang luas
dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas atau daerah panas dan
dingin pada atmosfir. Kecepatan angin selalu diukur pada ketinggian
tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas melalui konveksi
dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan
angin.
Udara
di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2,
21 %), karbon dioksida (CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas
nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di atmosfer bumi.
a. Nitrogen
Unsur Nitrogen
merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk protein, dan
persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu memamfaatkan
nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap
nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar
tanaman kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan
azolla (tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit
atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara
yang terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat
sehingga menjadi subur.
b. Oksigen dan
karbon dioksida
Okigen (O2)
merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya karbohidrat
yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi.
Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan
dihasilkan pula karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik
tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya
dlam rangka mendapatkan energi.
c. Angin dan
kelembaban
Angin berperan
membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan. Bebrapa
serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh.
Kelembaban berperan
menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Beberapa
mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab.
Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban
adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena
mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi
kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan
(Chantalakhana dan Skunmun, 2002). Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai
kelembaban relatif (Relative Humidity = RH) dalam persentase yaitu ratio dari
mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol persen fraksi
kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada saat
kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas
dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan
Skunmun, 2002).
8. Mineral
Mineral
yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium
(Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral
itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah.
Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk
penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh
dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk
menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh.
9. Keasaman [PH]
Keasaman
juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan
lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di
lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang
umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan
didaerah lain yang tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena
tersusun atas gambut. Oleh karena itu sulit dijadikan areal pertanian jika
tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat
dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat
asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat
dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.
10. Kadar Garam
[Salinitas]
Jika kadar garam
tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan tumbuhan
itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu.
Misalnya pohon bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam
tinggi.
11. Topografi
Topografi artinya
keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan
kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi
berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh
keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar.
Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi
juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.
11. Garis Lintang
Garis
lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme
dipermukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu
saja.
Indonesia
yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah
hujan yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang
tinggi dan merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat
dengan suhu rata-rata 27 0 C, Indonesia
memiliki keaneka ragaman flora dan fauna yang tingggi.
C. HUBUNGAN
ANTARA KOMPONEN ABIOTIK DAN BIOTIK
Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat
mempengaruhi komponen biotik. Komponen
abiotik dapat mempengaruhi komponen biotik. Begitu juga komponen biotik dapat
mempengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem. Berikut beberapa contoh pengaruh
komponen abiotik terhadap komponen biotik:
- Pengaruh
air terhadap makhluk hidup: air sangat berguna bagi makhluk hidup, sebagai
contoh perhatikan tanaman padi yang tumbuh di sawah. Akar padi menembus ke
dalam tanah untuk menyerap air dan zat-zat hara. Bila tanah mengandung
cukup air, maka padi akan tumbuh subur, sebaliknya bila kekurangan air
maka padi tidak akan tumbuh dengan baik.
- Pengaruh
udara terhadap makhluk hidup: udara juga berguna bagi hewan maupun
tumbuhan. Udara mengandung antara lain: oksigen dan karbon dioksida.
Oksigen berguna untuk pernafasan baik manusia maupun hewan.
- Pengaruh
tanaman terhadap tanah dan udara: adanya penanaman pohon yang dapat hidup
di tanah yang kurang subur, maka kondisi tanah tersebut dapat diperbaiki.
Pohon-pohon berpengaruh dengan cara mengubah struktur tanah dan mengurangi
erosi.
- Energi
sinar matahari diperlukan oleh tumbuhan untuk melakukan proses
fotosintesis. Tumbuhan melakukan proses fotosintesis, hasilnya adalah
makanan dan oksigen. Oksigen dibuang ke udara, dan dipergunakan oleh
makhluk hidup lain untuk bernapas, sedangkan makanan yang terbentuk
dimanfaatkan sebagai makanan makhluk hidup yang lain.
- Ampas
respirasi berupa CO2 dibuang ke udara, dipakai kembali oleh tumbuhan untuk
bahan dasar proses fotosintesis.
- Makhluk
hidup (hewan) membuang kotoran dalam bentuk urine (air kencing) dan tinja
ke lingkungan (tanah) setelah terjadi penguraian kotoran tersebut meresap
ke dalam tanah dan menjadi sumber mineral bagi tumbuhan. Mineral-mineral
tersebut diserap kembali oleh tumbuhan melalui akar, untuk membantu segala
proses kehidupan tumbuhan
Berikut ini adalah beberapa komponen abiotik yang
keberadaannya dipengaruhi oleh komponen biotik :
a.
Siklus CO2 dan O2
Aliran karbon berjalan beriringan secara paralel dengan
aliran energi. Sumber pokok karbondioksida (CO2) ada di atmosfer.
Selain itu, juga tersedia dalam bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, dan
minyak). CO2 disatukan ke dalam sistem biotik melalui fotosintesis.
Siklus ini secara esensial ialah siklus CO2. oksigen (O2)
digunakan selama pembakaran dan pemecahan energi, bersamaan dengan
dihasilkannya karbondioksida. Berikut ini video yang menggambarkan bentuk
siklus karbon :
b.
Siklus Air
Nitrogen merupakan salah satu unsur untuk menyusun
protein. Konsumen mendapatkan unsur nitrogen memakan bagian tumbuhan yang
mengandung protein atau dapat pula dari hewan. Sumber nitrogen terbesar adalah
udara. Udara mengandung 80% nitrogen. Nitrogen lepas ke udara oleh kegiatan
bakteri denitrifying. Nitrogen masuk ke daur oleh kegiatan bakteri pengikat
nitrogen atau algae dan melalui peristiwa elektrifikasi (halilintar). Berikut
ini video yang menggambarkan bentuk siklus air :
c. Siklus
Nitrogen
Siklus air ialah pergerakan air melalui sistem biotik
dan abiotik. Di atmosfer air tersedia dalam bentuk uap air yang berasal dari
proses evaporasi (penguapan). Kelembapan udara menyebabkan suhu menjadi lebih
dingin. Uap air terkondensasi menjadi tetes-tetes air dan jatuh sebagai air
hujan atau salju. Sebagian dari air menjadi air tanah dalam, membentuk aliran
air membawa air ke lautan, ada yang diserap oleh tumbuhan, digunakan untuk
proses metabolisme dan mengembalikannya ke udara melalui transpirasi. Berikut
ini video yang menggambarkan bentuk siklus Nitrogen :
d.
Siklus fosfat
Sumber fosfat yang terbesar adalah batuan fosfat dan
endapan geologis yang terkikis/erosi, sehingga masuk ke ekosistem (daur
fosfat). Peranan burung laut dan ikan sangat penting dalam mengangkat fosfat
yang menuju laut/ sedimen dalam (±60.000 ton fosfor per tahun). Penambangan
fosfat±1-2 juta ton per tahun dan kebanyakan tercuci dan hilang. Pengembalian
fosfor ke daratan tidak dapat mengimbangi hilangnya fosfor ke laut dalam.
Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus Fosfat :
e. Siklus
sulfur
siklus sulfur menghubungkan udara, air, dan tanah.
Oksida belerang (SO2) dilepaskan ke udara pada pembakaran bahan
bakar fosil, merupakan komponen pencemaran udara dari industri.
Oksidasi-Reduksi merupakan kunci pertukaran antara kantong SO4 dan
sulfida besi. Peranan kunci oleh mikroorganisme yang melakukan reaksi
reduksi-oksidasi merupakan “penyembuhan/pemulihan” secara mikroba. SO2,
NO, dan NO2 merupakan komponen pencemar. SO2 merusak
proses fotosintesis, NO mengganggu respirasi. Berikut ini video yang menggambarkan
bentuk siklus Sulfur :
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati yaitu :Tanah, Suhu atau temperatur, Kelembapan, Iklim, Sinar matahari, AiR, Udara, Mineral, Keasaman ( PH ), Kadar Garam ( Salinitas ), Topografi dan Garis lintang
B.Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, dapat memnbantu para mahasiswa kedepan agar dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan masukkan tentang bagaimana, apa pengertian, serta faktor-faktor yang mempengaruhi komponen Abiotik tersebut
Daftar Pustaka
Ø Istamar Syamsuri, Mpd, Drs, dkk, 2004. Biologi kelas
X. Penerbit Erlangga. Jakarta
Ø http://mediaekosistem.blogspot.com/2012/01/hubungan-antar-komponen-ekosistem.html
0 komentar:
Posting Komentar