MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
“MANUSIA DAN CINTA KASIH”
OLEH : WHINDA J. BATA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dari zaman dulu sampai sekarang hakikat
cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan
makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari
bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental.
Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga
terkenal, berpendapat bahwa “Cinta
hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak
bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir
bahwa cinta itu tidak penting.
Manusia sejak semulanya telah
mendapatkan Kasih yang begitu dalam dari Allah. Ketika masa penciptaan Allah
tidak ingin manusia sendiri sehingga Allah menempatkan perempuan di samping
manusia karena Allah berkata bahwa manusia tidak baik seorang diri saja. Bahkan
ketika manusia telah jatuh ke dalam dosa, Allah tetap menunjukkan kasih
setia-Nya kepada manusia dengan mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, Yesus
Kristus karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.
Hukum yang terutama dalam hidup
kita dalam lingkup Kristen adalah Hukum Kasih yaitu mengasihi Allah dan sesama
sebagaimana tercantum dalam kitab Matius 22:37-40. Manusia tidak hanya
mengasihi Allah dan sesama tetapi juga mengasihi diri sendiri dalam hal
menerima diri dengan apa adanya dan mampu untuk menjaganya. Bahkan Yesus juga
mengharapkan agar kita juga mengasihi musuh kita dan mendoakan mereka. Karena
kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak
sombong, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak mendendam,
menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, dan sabar menaggung segala
sesuatu sebagaimana yang tercantum dalam kitab 1 Korintus 13:4-7.
Cara manusia mengepresikan
cinta mereka sangat beragam seperti dengan mengungkapkannya dan dengan
tindakan.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
yang akan kita uraikan dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana pengertian manusia dan cinta?
2. Bagaimana
tanda-tanda cinta?
3. Apa saja macam-macam cinta?
4.
Bagaimana
mewujudkan cinta kasih?
C.
Tujuan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1. Mengetahui
pengertian manusia dan cinta
2. Mengetahui tanda-tanda cinta
3. Mengetahui
macam-macam cinta
4. Mengetahui
bagaimana mewujudkan cinta kasih
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manusia dan Cinta Kasih
Di dalam Kejadian 1:26-27 menjelaskan bahwa
manusia adalah ciptaan Allah yang membawa rupa dan gambar-Nya. Allah memberikan
manusia berbagai potensi dalam diri manusia, seperti kemampuan berkomunikasi,
berpikir, merasakan, juga berbuat, agar mempermuliakan Dia. Salah satu anugerah
yang diberikan Allah kepada manusia adalah perasaan “Cinta”. Cinta dalam hal
ini adalah cinta terhadap Allah dan terhadap ciptaan Tuhan.
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang
yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan
sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.
Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan
manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih
sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa
pun yang diinginkan objek tersebut (Anonim, 2014). Menurut Haryanto, ada empat
kata yang bisa diterjemahkan sebagai cinta dalam bahasa Yunani, yaitu: agape,
phileo/philia, storge, dan eros.
1. Agape
Agape
adalah kata yang digunakan ketika merujuk kepada kasih Allah (lihat 1 Yohanes
4:7-12, 16b; atau Yohanes 3:16). Agape juga adalah kasih karena apa yang
seseorang lakukan dan bukan apa yang seseorang rasakan.
2. Phileo/philia
Phileo/philia, yang artinya “memiliki
ketertarikan khusus kepada seseorang atau sesuatu, yang dekat kepada kita,
memberi perasaan kita, menganggapnya sebagai seorang saudara.” Phileo ini
sebenarnya lebih baik diterjemahkan sebagai “sangat menyukai” atau
“persahabatan sejati”. Kata ini agak berbeda kalau diterjemahkan dengan kata
dalam bahasa Inggris “love”, tetapi lebih tepat dengan “strongly like”. Kata
ini mungkin bisa kita terjemahkan dengan kata “suka” atau “menyukai”.
3. Storge
Storge
menunjukkan kasih antara orangtua dan anaknya, atau terhadap saudara kandung,
dan juga antara suami dan istri dalam pernikahan yang baik dan sehat (lihat
Roma 12:9-10) “9Hendaklah kasih (agape) itu
jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.10Hendaklah
kamu saling mengasihi (phileo/philia/storge) sebagai
saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” Atau, “Hormatilah ayah dan
ibumu (Kej. 20:12)
4.
Eros
Eros
digunakan untuk menggambarkan cinta seksual, yaitu cinta secara badaniah. Eros
adalah asal kata erotica, dan juga digunakan untuk merujuk kepada dewa cinta
dari Yunani. Kata ini sebenarnya tidak pernah muncul dalam Alkitab.
B.
Tanda-tanda
Cinta
Cinta
merupakan hal yang sangat subyektif, satu orang dengan orang lainnya akan
memaknakan secara berbeda. Namun ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya
perasaan cinta:
1.
Ada
unsur keterkaitan dan kekaguman
Biasanya cinta didahului oleh rasa ketertarikan
dan kekaguman, baik itu karena penampilan fisik, sifat, kemampuan atau materi.
Hal mana yang menjadikan seseorang itu tertarik tiap orang itu berbeda-beda.
2.
Teringat
terus dalam ingatan
Perasaan cinta membuat bayangan tentang orang
yang dicintainya selalu ada dalam ingatan. Tanda cinta ini jangan
dianggap bahwa hal ini hanya berlaku pada pasangan saja tetapi juga pada semua
orang. Ketika Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh mengenai keturunan Nuh dan
air pemusnah bumi tidak akan ada lagi dijelaskan di dalam Kejadian 9:14-15 “14Apabila kemudian Kudatangkan
awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, 15maka Aku akan mengingat pernanjian-Ku yang
telah ada antara Aku dan kamu beserta segala makhluk yang hidup...”
3.
Adanya
pengorbanan
Perasaan cinta menimbulkan perasaan ingin
berbuat apa saja yang dapat membahagiakan dan menyenangkan orang yang dicintai.
Dalam hal pengorbanan, Tuhan rela mengorbankan nyawanya demi menebus dosa
manusia karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini (Lihat Yoh. 3:16).
C.
Macam-macam Cinta
Menurut Erich Fromm (1983:4) dalam
bukunya Seni Mencintai dalam makalah Angga, mengemukakan tentang adanya berbagai
macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :
1.
Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai
dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri
sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini
bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah
mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi
seimbang ini bernilai positif. Dengan
demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang
dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
2. Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta
kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan
watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya
kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia
bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna,
bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan
yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia
itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian
(manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
- Cinta Erotis
Cinta
yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini
merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang
sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda
jauh. Di sisi lain Cinta erotis jika didasari
dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan
keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak
didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang
ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir
dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke
tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan
badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
4. Cinta Keibuaan
Kasih
sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat
pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu
ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh
dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli
ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis,
melainkan dorongan psikis.
5. Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang
paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih
sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas
seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong
yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang
lain.
- Cinta terhadap Rasul
Ini
merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral,
maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Ungkapan
cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
g)
Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
D.
Cara Mewujudkan
Cinta Kasih
1.
Cara mewujudkan cinta diri sendiri
Dapat dilakukan dengan menjaga diri dan
yang terutama adalah menerima diri apa adanya, dan mampu melindungi kesucian
sebab tubuh kita adalah bait Allah yang harus dijaga seperti yang terdapat di dalam Kitab 1 Korintus
6:19-20 dikatakan “Atau tidak tahukah
kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang kamu peroleh
dari Allah,- dan bahwa kamu bukan milik
kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas di bayar:
Karena itu muliakanlah Allah dengan
tubuhmu”(Alkitab, 2010).
Oleh sebab itu, kita tidak boleh mencemarkan tubuh kita dengan kenajisan dan
kejahatan apa pun itu, baik oleh pikiran, keinginan, maupun tindakan.
2. Cara mewujudkan cinta sesama manusia
/ persaudaraan
Dapat
dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong dan kerja
bakti. Dalam Kitab Markus 6: 31”....Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri...” dan dalam Kitab Matius 5:44 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Alkitab, 2010). Ini jelas
dikatakan bahwa selain mengasihi diri sendiri, kita juga harus mengasihi sesama
bahkan musuh sekali pun.
3. Cara mewujudkan cinta erotis
Dapat
dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak
melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki
terhadap perempuan yang sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.
4. Cara mewujudkan Cinta Keibuan
Dapat
dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya
dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa
pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya
bahagia dijauhkan dari segala kesusahan (Zainal, 2012). Seorang Ibu Kristiani diarahkan untuk
mengasihi anak-anaknya seperti yang tertulis di dalam Titus 2:4-5 (Alkitab,
2010).
5. Cara mewujudkan Cinta kepada Allah
Dapat
dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat. Kita
harus mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi dan kekuatan kita
(lih. Mrk 12:30) dan memberikan seluruh diri kita untuk mentaati seluruh
perintah-Nya sebagai manisfestasi dari kasih kita kepada Allah (lih. 1 Yoh 5:3) (Alkitab, 2010).
6. Cara mewujudkan Cinta kepada Rasul
Dapat
dilandasi dengan cinta dengan mencontoh teladan yang baik yang ada pada diri
rasul.
a) Perasaan
b)
Pengenalan
c)
Tanggung jawab
d)
Perhatian
e)
Saling menghormati
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Manusia adalah ciptaan Allah yang membawa rupa dan gambar-Nya. Cinta adalah sebuah emosi
dari kasih sayang
yang kuat dan ketertarikan pribadi.
2.
Tanda-tanda cinta yaitu adanya unsur ketertarikan, selalu mengingat, dan
rela berkorban.
3.
Menurut Erich Fromm, ada beberapa macam cinta, yaitu cinta
diri sendiri, cinta terhadap sesama/persaudaraan, cinta erotis, cinta keibuan,
cinta terhadap Allah, dan cinta terhadap rasul
4.
Wujud cinta kasih dapat diwujudkan dengan mengasihi Allah
dan sesama dengan segenap hati bahkan musuh sekalipun.
B.
Saran
Diharapkan setelah mempelajari dan memahami makalah
ini, mahasiswa dapat:
1.
Mengetahui pengertian manusia dan cinta,
2.
Mengetahui tanda-tanda cinta,
3.
Mengetahui macam-macam cinta, dan
4.
Mengetahui bagaimana mewujudkan cinta kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab. 2010. Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia.
Angga,
dkk. 2013. “Ilmu
Budaya Dasar-Manusia dan Cinta Kasih”.
http://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/ diakses tanggal 20
Maret 2014.
Haryanto.
2010. "Memahami
Makna Cinta”. http://belajarpsikologi.com/memahami-makna-cinta/ diakses tanggal 21
Maret 2014.
Herry, 2012. “Makalah Manusia dan Cinta Kasih”. http://ibd99.blogspot.com/2012/12/makalah-manusia-dan-cinta-kasih.html diakses tanggal 20 Maret 2014.
Zainal Arifin, 2012. Ilmu
Sosial Budaya Dasar. Makassar : Anugrah Mandiri.
0 komentar:
Posting Komentar