KECERDASAN MATEMATIS LOGIS
OLEH : WHINDA J. BATA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam dunia globalisasi ini, seorang anak akan lebih
mudah dalam mengembangkan potensi kecerdasan matematis yang mereka miliki
karena tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan kecerdasan
matematis logis seorang anak.
Anak–anak yang cerdas secara matematis sering tertarik
dengan bilangan dan pola dari usia yang sangat muda. Mereka menikmati berhitung
dan dengan cepat belajar menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi. Selain
itu, anak – anak yang terampil dalam matematika cepat memahami konsep waktu,
anak – anak yang cerdas secara matematis senang melihat pola dalam informasi
mereka dan dapat mengingat bilangan dalam pikiran mereka untuk jangka waktu
yang lebih panjang.
Hubungan antara matematika dan logika adalah bahwa
keduanya secara ketat mengikuti hukum dasar, dan ada konsistensi dalam
pemikiran logis. Filsuf Yunani Aristoteles mungkin adalah yang pertama kali
mengidentifikasikan dan menformalkan hukum logika. Hukum ini menjelaskan
bagaimana argumentasi disusun, bukti dan syarat dinyatakan dan kesimpulan
tersebut. Dari logikalah timbul pemikiran ilmiah sehingga timbul hipotesis dari
pengamatan, hasil dari revolusi ilmiah masih kuat dirasakan sekarang, karena
alasan inilah Dr. Howard Gardner menyertakan kecerdasan logis matematis sebagai
salah satu kecerdasan yang paling penting dalam klasifikasinya.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan makalah ini yaitu :
1. Bagaimana
pengertian dari kecerdasan Matematis Logis?
2. Apa
saja ciri-ciri dan karakter anak yang mempunyai kecerdasan logika matematika?
3. Bagaimana
tahap perkembangan peningkatan kecerdasan matematis logis?
4. Bagaimana
cara memahami anak yang mempunyai kecerdasan logis?
5. Apa
saja kecerdasan yang terkait kecerdasan matematis-logis?
6. Bagaimana
cara mengembangkan kecerdasan matematis logis?
7. Apa
saja permasalahan dalam perkembangan kecerdasan matematis-logis dan solusinya?
C.
Tujuan
Setelah
membaca makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui
pengertian dari kecerdasan Matematis Logis
2. Mengetahui
ciri-ciri dan karakter anak yang mempunyai kecerdasan logika matematika
3. Mengetahui
tahap perkembangan peningkatan kecerdasan matematis logis
4. Mengetahui
cara memahami anak yang mempunyai kecerdasan logis
5. Kecerdasan
yang terkait kecerdasan matematis-logis
6. Mengetahui
cara mengembangkan kecerdasan matematis logis
7. Mengetahui
permasalahan dalam perkembangan kecerdasan matematis-logis dan solusinya
BAB II
ISI
A.
Pengertian
Kecerdasan Matematis-logis
Kecerdasan merupakan
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu
menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi
oranglain. Kecerdasan dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk menyelesaikan
masalah. Kecerdasan berkaitan dengan daya pikir dan perkembangan kognitif. Multiple Intelligences adalah sebuah
penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan
kecerdasannya untuk memecahakan masalah dan menghasilkan kesatuan.
Kecerdasan logika matematis
merupakan salah satu kecerdasan yang terdapat dalam kecerdasan multiple intelegences.Kecerdasan matematis-logis adalah
kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dengan baik dan atau
kemahiran menggunakan penalaran atau logika dengan benar. Kecerdasan ini meliputi
kepekaan pada hubungan logis, hubungan sebab akibat, dan logika-logika lainnya.
Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis ini antara lain
klasifikasi (penggolongan/pengelompokan), pengambilan kesimpulan dan
perhitungan.
Thomas
Amstrong menyatakan bahwa kecerdasan ini merupakan kecerdasan dalam mengolah
kata. Seperti kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair, dan pengacara.
Orang yang cerdas dalam bidang ini, mereka dapat berargumentasi, meyakinkan
orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang
diucapkannya. Mereka juga senang bermain-main dengan bunyi bahasa melalui
teka-teki kata, permainan kata (pun) dan touge twister. Dalam buku Smart Baby’s Brain, Armstrong juga
mengatakan bahwa anak-anak yang memiliki kecerdasan logika matematika adalah
“anak-anak yang memiliki kemampuan-kemampuan matematika berpikir melalui
pola-pola dan hubungan-hubungan yang abstrak, mereka belajar dengan cara
menggunakan teka-teki dan permainan logika.
B.
Ciri-Ciri
dan Karakter Anak yang Mempunyai Kecerdasan Logika Matematika
Peserta didik dengan kecerdasan logis matematis
tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat
terjadinya sesuatu. Ia menyenangi berpikir. Secara konseptual, misalnya
menyusun hipotesis dan mengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa
yang dihadapinya. Peserta didik semacam ini cenderung menyukai aktivitas
berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika.
Apabila kurang memahami, mereka akan cenderung berusaha untuk bertanya dan
mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya itu. Mereka juga sangat
menyukai berbagai permainan yang banyak melibatkan kegiatan berpikir aktif
diantaranya bermain catur dan bermain teka-teki. Dengan demikian seseorang yang
memiliki kecerdasar logis matematis yang tinggi akan terampil dalam melakukan
hitungan atau kuantifikasi, cengemukakan proposisi dan hipotesis dan melakukan
operasi matematis yang kompleks.
C.
Tahap
Perkembangan Peningkatan Kecerdasn Matematis Logis
Menurut tahap perkembangannya dapat dilihat,
peningkatan kecerdasan logika matematika pada anak, antara lain:
0 – 1 tahun
|
Anak sangat suka mengamati
apa saja yang ada disekitarnya yang dapat dijangkau dengan mudah
|
1,5 – 2,5 tahun
|
Ia akan mulai
mengklasifikasi objek objek mungkin berdasarkan warna, bentuk dan fungsi.
Atau apabila diusia ini anak mulai berbicara, kesadaran terhadap konsep
“besar” dan “kecil” akan berkembang dan memasuki tingkatan konsep “lebih
besar” atau “lebih kecil” dengan membandingkan berbagai benda.
|
3 – 4 tahun
|
Anak menyukai kegiatan
menyusun benda berdasasrkan urutan kecil ke besar. Diusia ini anak telah
berada dalam tahap perkembangan berpikir untuk menimbang dan mengukur.Anak
usia 3 tahun sudah mulai menyadari konsep pola tertentu, misal kancing yang
disusun dengan pola warna tertentu biru, merah, kuning, hijau, anak usia ini
sudah dapat meniru susunan dengan pola yang samaKonsep logika lain yang mulai
berkembang adalah konsep tentang hubungan sebab akibat.
Hal hal yang
relatif bisa diukur :
|
4 – 5 tahun
|
Anak biasanya
sudah mulai memahami konsep bilangan, dan berkembang kepekaannya terhadap
konsep ukuran ukuran yang ada disekitarnyaHal hal yang relatif bisa diukur :
|
D.
Beberapa
Cara Memahami Anak yang Mempunyai Kecerdasan Logis
Risang Melati juga mengemukakan bahwa untuk memahami
anak-anak yang mempunyai kecerdasan logika dapat dilihat melalui beberapa cara,
antara lain:
1.
Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang
diketahui anak. Misalnya: menurut warna, bentuk, ukuran, jenis dan lain-lain.
2.
Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan,
tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut cirri-ciri
tertentu.
3.
Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika:
warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman (biji-bijian, umbi-umbian,
batang-batangan) balon ditiup lalu dilepaskan, benda-benda dimasukkan kedalam
air: apakah terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan
(gravitasi), kaca pembesar, mencoba dan membedakan bermacam-macam rasa, bau dan
suara.
4.
Membilangkan atau menyebut urutan bilangan
minimal 1-10.
5.
Membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep
bilangan dengan benda-benda sampai 5).
6.
Mengelompokkan bentuk-bentuk geometri
(lingkaran, segi empat, segitiga).
7.
Memasang benda-benda dengan pasangannya.
8.
Membedakan konsep kasar-halus melalui panca
indra.
9.
Menyebut konsep depan-belakang-tengah,
atas-bawah, luar-dalam, pertama-terakhir-diantara, keluar-masuk, naik-turun,
maju-mundur.
E.
Beberapa
Kecerdasan yang Terkait Kecerdasan Matematis-Logis
Beberapa kecerdasan
yang terkait dengan kecerdasan matematika-logika antara lain:
·
Membilang
(mengurutkan angka dari kecil ke besar misalnya dari 1-20)
·
Mengenal
konsep matematika secara sederhana misalnya konsep penjumlahan dan pengurangan
·
Mengenal
konsep logika matematika sederhana misalnya lebih besar, lebih kecil, sedikit,
banyak, jauh, dekat, panjang, pendek, dan lain-lain.
Beberapa permainan yang bisa digunakan untuk mengembangkan
kecerdasan matematika logika antara lain:
1. Mengenal
angka
Orang tua atau pendidik dapat membimbing anak PAUD dalam
mengenal angka dengan berbagai macam permainan, diantaranya adalah: menyanyikan
lagu (misalnya lagu “satu-satu aku sayang ibu”), bermain angka melalui gambar
dan puzzle serta mengurutkan gambar bilangan dari yang kecil hingga yang besar
juga mengenalkan anak pada mata uang yang dipergunakan.
2. Menghitung benda
Menghitung benda dapat
dikenalkan dengan berbagai macam cara, diantaranya seperti menyanyikan lagu
“Balonku ada 5″, mengajak anak-anak untuk menghitung jumlah benda-benda yang
ditemui (misalnya ibu atau pendidik membawa buah mangga, anak diminta
menghitung jumlahnya), anak juga dapat dilatih mengenal jumlah barang-barang
yang dimiliki (misalnya berapa jumlah buku yang dimiliki, jumlah pensil yang
dimiliki, dan lain-lain). Sejak kecil anak dapat dilatih untuk mengetahui
jumlah uang yang dimiliki dan melakukan transaksi jual beli sederhana, seperti
membeli makanan kecil atau permen.
3. Membandingkan
benda
Pendidik atau orang tua
dapat melatih anak membandingkan benda yang lebih besar dengan yang lebih
kecil, yang lebih panjang dengan yang lebih pendek, yang lebih jauh dengan yang
lebih dekat dan seterusnya. Permainan dengan membandingkan benda atau sesuatu
tidak membutuhkan peralatan yang sulit, misalnya saja pendidik atau orang tua
memasukkan air ke dalam dua gelas dengan volume air yang berbeda kemudian anak
diminta untuk menilai, gelas mana yang isi airnya lebih banyak dan lebih
sedikit.
4. Mengenal alat ukur
Selain mengenalkan berbagai macam ukuran serta bilangan, penting bagi
pendidik dan orang tua untuk mengenalkan alat ukur kepada anak. Hal itu adalah
untuk memberikan pengetahuan tentang fungsi dan kegunaan berbagai macam alat
ukur, misalnya termometer untuk mengukur suhu badan, timbangan berat badan
untuk mengukur berat badan dan lain sebagainya.
Bidang pekerjaan/profesi yang dapat diraih oleh mereka
yang mempunyai kecerdasan logika adalah:
1.
Akuntan (accountant/economist)
2.
ATC (air traffic controller)
3.
Juru Taksir/Pialang
(appraiser/mortgage broker/stockbroker)
4.
Astronot (astronaut)
5.
Auditor/Statistikawan (
auditor/statistician)
6.
Bankir, Peneliti, Analis investasi
(banker/investment analyst/researcher/treasurer)
7.
Analis Keuangan (bookkeeper/budget analyst)
8.
Enjiner/teknisi (
engineer/technician)
9.
Ahli iklim (climatologist)
10.
Ahli sandi/kode (code breaker/cryptanalyst)
11.
Programmer (computer programmer/data
analyst/video game designer/programmer/Web master)
12.
Meteorolog (meteorologist)
13.
Saintis/scientist (biologist, chemist,
physicist, astronomer, geologist, botanist, oceanographer)
14.
Guru/dosen ilmu pasti (science
teacher)
15.
Penulis keteknikan (technical
writer)
F.
Cara Mengembangkan Kecerdasan
Logis
Thomas Amstrong dalam bukunya 7 Smart of Kind
menyebutkan ada 25 cara mengembangkan kecerdasan Logika ini, yaitu:
1.
Lakukan permainan logika matematika
dengan teman atau keluarga.
2.
Pelajari cara menggunakan sempoa
3.
Kerjakan teka-teki logika/asah otak.
4.
Siapkan kalkulator untuk menghitung
soal matematika yang anda hadapi sehari-hari.
5.
Pelajari sebuah bahasa komputer.
6.
Belilah perangkat sains dan lakukan
beberapa percobaan ilmiah.
7.
Adakan diskusi keluarga tentang konsep
matematika atau sains di dlam berita.
8.
Ambil kursus tentang sains atau matematika,
atau beli buku dan dipelajari secara mandiri.
9.
Berlatih memecahkan persoalan
matematika sederhana.
10. Bacalah, baik di majalah atau surat kabar bagian konsep ekonomi atau
keuangan yang belum anda kenal sebelumnya.
11. Kunjungi musium sains, planetarium, atau pusat sains lainnya.
12. Bacalah tentang penemuan matematika/sains lainnya.
13. Bacalah cara meggunakan heuristik dalam memecahkan masalah.
14. Bentuk sebuah kelompok studi untuk membahas penemuan ilmiah terakhir
serta implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
15. Tontonlah tanyangan dokumenter mengenai sains.
16. Lingkari konsep sains/matematika yang belum anda kenal dalam bacaan,
carilah penjelasan, baik dari buku atau orang yang mengetahuinya.
17. Rekam suara anda yang sedang berbicara keras-keras tentang cara
memecahkan persoalan matematika yang rumit.
18. Identifikasikan konsep ilmiah yang penting disekitar rumah atau
lingkungan anda.
19. Berlangganan majalah ilmiah.
20. Hadapi, jangan hindari, soal matematika dalam hidup sehari-hari.
21. Beli mikroskop, teleskop atau yang lainnya untuk mengamati atau
meneliti alam sekitar anda ,
22. Ajarkan konsep matematika atau sains kepada orang yang kurang
mengetahuinya.
23. Kunjungi laboratorium sains atau tempat lainnya dimana konsep dan atau
matematika digunakan.
24. Gunakan balok, butir kacang, atau benda konkrit lainnya dalam
mempelajari knsep matematika yang masih baru.
25. Buatlah kelompok pendukung "orang yang takut matematika" bagi
mereka yang merasa cemas bila dipaksa berurusan dengan angka.
G.
Permasalahan dalam
Perkembangan Kecerdasan Matematis-Logis dan Solusinya
Bagaimana kita merangsang kecerdasan
matematis logis anak sejak usia dini? Bagaimana kita menanamkan konsep matematis logis
sejak usia dini? Kita
bisa mengenalkan pertama kali pemahaman konsep matematika sejak usia dini dari
lingkungan sekitar kita dan pengalaman sehari-hari anak serta memberikan
stimulasi yang mendukung. Dalam pendidikan anak, peran orangtua tak tergantikan
dan rumah merupakan basis utama pendidikan anak. Banyak permainan eksplorasi
yang bisa mengasah kemampuan logika matematika anak, namun tentu hal ini harus
disesuaikan dengan usia anak. Saat anak balita bermain pasir, anak sesungguhnya
sedang menghidupkan otot tangannya yang melatih motorik halusnya sehingga kelak
anak mampu memegang pensil, menggambar dan lain-lain. Dengan bermain pasir anak
sesungguhnya belajar estimasi dengan menuang atau menakar yang kelak semua itu
ada dalam matematika tetapi, dalam hal ini orang
tua harus tetap memerhatikan sang ank agar tidak memakan pasir itu.
Pada saat menerapkan konsep pengenalan angka, orang tua paling
tidak menyediakan suatu angka dengan simbol misalnya ketika orang tua
mengatakan “saya memiliki buah apel, maka orang tua seharusnya mengenalkannya
dengan buah sesungguhnya sehingga
anak paham tentang konsep angka dan bilangan. Lagu juga bisa menjadi media
untuk memperkenalkan berbagai tema tentang angka. Contoh lagu dengan tema tentang
angka adalah “satu-satu Aku sayang Ibu, dua-dua...dst”. Lagu ini tidak hanya
mengenalkan angka tetapi subjek yang ada di sekitar anak tersebut.
Setelah anak mengenal bilangan 1 sampai 10,
maka bisa dikenalkan bilangan nol. Memberikan pemahaman konsep bilangan nol
pada anak usia dini tidaklah mudah. Permainan ini dapat dilakukan dengan
menghitung magnet yang ditempelkan di kulkas. Cobalah mengambil satu persatu
dan mintalah anak menghitung yang tersisa. Lakukan berulangkali sehingga magnet
di kulkas tidak ada lagi yang melekat. Saat itu dapat diunjukkan bahwa yang
dilihat pada kulkas adalah 0 (nol) magnet.
Saat berada di dapur, kita bisa mengenalkan
konsep klasifikasi dan pengelompokan yang berkaitan dengan konsep logika
matematika, misalnya dengan cara anak diminta mengelompokkan sayuran
berdasarkan warna. Mengasah kemampuan berhitung dalam pengoperasian bilangan
sederhana, misalnya ketika tiga buah apel dimakan satu buah maka sisanya
berapa. Sesekali lakukan juga kegiatan membuat kue bersama, selain dapat
menambah keakraban dan kehangatan keluarga, anak-anak juga dapat belajar
matematika melalui kegiatan menimbang, menakar, menghitung waktu. Memasak sambil
melihat resep juga melatih keterampilan membaca dan belajar kosakata. Jangan
risaukan keadaan dapur yang akan menjadi kotor dan berantakan dengan tepung dan
barang-barang yang bertebaran, karena seperti slogan sebuah iklan bahwa berani
kotor itu baik. Anak senang dan tanpa sadar mereka telah belajar banyak hal.
Saat dimeja makan pun kita mengajarkan pembagian dengan bertanya pada anak,
misalnya supaya kita sekelurga kebagian semua, puding ini kita potong jadi
berapa ya? Lalu bila puding sudah dipotong-potong, angkat satu bagian dan
tanyakan seberapa bagiankah itu? Hal ini terkait dengan konsep pecahan.
Kita dapat juga memberikan konsep matematika
seperti pemahaman kuantitas, seperti berapa jumlah ikan hias di akuarium.
Ketika bersantai di depan rumah, anak diajak menghitung berapa banyak motor
yang lewat dalam 10 menit. Kenalkan juga konsep perbandingan seperti lebih
besar, lebih kecil dan sebagainya, misalnya dengan menanyakan pada anak roti
bolu dengan roti donat mana yang ukurannya lebih besar. Saat kita mengenalkan
dan menanyakan pada anak bahwa mobil bergerak lebih cepat daripada motor, pohon
kelapa lebih tinggi dari pohon jambu, atau tas kakak lebih berat daripada tas
adik, sebenarnya hal ini sudah termasuk mengajarkan anak pada konsep kecepatan,
panjang dan berat, sehingga fungsi kecerdasan matematikanya menjadi aktif.
Untuk kegiatan di luar rumah, ketika kita
mengajak anak berbelanja, libatkan ia dalam transaksi sehingga semakin melatih
keterampilan pengoperasian seperti penjumlahan dan pengurangan. Bisa juga
dengan permainan toko-tokoan atau pasar-pasaran dengan teman-temannya. Kita
juga dapat memberikan anak mainan-mainan yang edukatif seperti balok-balok,
tiruan bentuk-bentuk geometri dengan dihubungkan dengan benda-benda disekitar
mereka Ada bentuk-bentuk geometri seperti segitiga, segiempat, lingkaran,
persegi panjang dan lain-lain. Pengenalan bentuk geometri yang baik, akan
membuat anak lebih memahami lingkungannya dengan baik. Saat melihat roda mobil
misalnya anak akan tahu kalau bentuknya lingkaran, meja bentuknya segiempat,
atap rumah segitiga dan sebagainya. Kita juga bisa memberikan game-game dalam komputer yang edukatif yang mampu
merangsang kecerdasan anak.
Permainan-permainan tradisional pun dapat
merangsang dan meningkatkan kecerdasan matematis logis anak seperti permainan
congklak atau dakon sebagai sarana belajar berhitung dan juga bermanfaat
melatih kemampuan manipulasi motorik halus terutama melatih kekuatan jari
tangan yang di kemudian hari bermanfaat untuk persiapan menulis. Selama bermain
anak dituntut untuk fokus mengikuti alur permainanyang pada gilirannya akan
melatih konsentrasi dan ketekunan anak yang dibutuhkan saat anak mengikuti
pelajaran disekolah.
Mengapa stimulasi untuk kecerdasan anak
banyak melalui permainan-permainan dan kegiatan bermain yang menyenangkan?
Karena dengan bermain akan membuat anak dapat mengekspresikan gagasan dan
perasaan serta membuat anak menjadi lebih kreatif. Dengan bermain juga akan
melatih kognisi atau kemampuan belajar anak berdasarkan apa yang dialami dan
diamati dari sekelilingnya. Saat memainkan permainan yang menantang, anak
memiliki kesempatan dalam memecahkan masalah (problem solving). Misalnya menyusun lego atau bermain pasel.
Anak dihadapkan pada masalah, tetapi bukan masalah sebenarnya, melainkan sebuah
permainan yang harus dikerjakan anak. Masalah yang mengasyikkan yang membuat
anak tanpa sadar dilatih untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan
memperkuat kemampuan anak keluar dari masalah. Misalnya ketika sedang menalikan
sepatu, anak akan berusaha menggunakan seluruh kemampuannya untuk menyelesaikan
hingga tuntas. Dan ini juga akan melatih ketika anak kelak di sekolah mendapat
pelajaran-pelajaran matematika yang berdasarkan pemecahan masalah (problem solving).
Bagi usia prasekolah, ketika orangtua sudah
mulai merangsang kecerdasan logis matematis dirumah, maka akan lebih mudah bagi
anak menerima konsep matematika ketika mulai masuk sekolah. Bagi anak yang
telah masuk sekolah, orangtua juga harus terus mendukung dengan memberikan
berbagai macam eksplorasi ataupun permainan-permainan yang semakin mengasah kecerdasan
matematik logis anak dengan cara yang kreatif dan menyenangkan untuk terus
menarik keingintahuan anak. Dengan demikian anak akan menyukai pelajaran
matematika karena matematika ternyata ada disekitar mereka dan mereka
mengetahui tujuan belajar matematika. Tentu hal ini harus didukung dengan pola
pengajaran matematika di sekolah yang menyenangkan, kreatif, kontekstual,
realistik, menekankan pada proses dan pemahaman siswa dan problem solving (pemecahan masalah), kreatif dalam
mengenalkan dan mengajarkan konsep matematika serta dengan berbagai macam
permainan dan alat peraga yang menarik sehingga matematika akan menjadi
pelajaran yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu.
Dalam dunia pendidikan usia dini seperti halnya TK seorang anak
akan memasuki dunia yang penuh dengan “wahana bermain”. Dalam tingkatan ini,
seorang anak akan diajari oleh pendidik dengan menerapkan konsep yang mudah
dimengerti oleh seorang anak. Biasanya seorang pendidik akan memulai
pengajarannya dengan menyanyi. Hal ini dimaksudkan agar seorang anak menjadi
lebih senang tetapi, tetap fokus dengan pendidikan. Awal pertemuan kelas,
sebaiknya seorang guru mulai menguji kecerdasan matematis-logis seorang anak
misalnya mengenal angka dengan menggunakan buah atau pun benda lainnya, mulai
membandingkan benda yang lebih besar dan yang lebih kecil, atau menyanyi lagu
yang di dalamnya terdapat beberapa angka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kecerdasan logika matematis
merupakan salah satu kecerdasan yang terdapat dalam kecerdasan multiple intelegences.Kecerdasan matematis-logis adalah
kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dengan baik dan atau
kemahiran menggunakan penalaran atau logika dengan benar.
2. Peserta
didik dengan kecerdasan logis matematis tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis
dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu.
3. Tahap
perkembangan peningkatan kecerdasan matematis logis dibagi atas usia antara 0-1
tahun, 1,5-2,5 tahun, 3-4 tahun, dan 4-5 tahun
4. Cara
memahami anak yang mempunyai kecerdasan matematis logis yaitu mengelompokkan
benda dengan berbagai cara yang diketahui anak. Misalnya: menurut warna,
bentuk, ukuran, jenis dan lain-lain, menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan,
tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut cirri-ciri
tertentu dan lainnya.
5. Kecerdasan
yang terkait dengan kecerdasan matematis-logis yaitu akuntan, programer dan
lainnya.
6. Cara
mengembangankan kecerdasan matematis logis yaitu melakukan permainan logika matematika
dengan teman atau keluarga,
mempelajari cara menggunakan sempoa, merjakan teka-teki logika/asah otak, menyiapkan kalkulator untuk menghitung soal matematika yang anda hadapi
sehari-hari, dan
mmpelajari sebuah bahasa computer
7. Bagaimana kita merangsang kecerdasan
matematis logis anak sejak usia dini? Bagaimana kita menanamkan konsep matematis logis
sejak usia dini? Kita
bisa mengenalkan pertama kali pemahaman konsep matematika sejak usia dini dari
lingkungan sekitar kita dan pengalaman sehari-hari anak serta memberikan
stimulasi yang mendukung.
B. Saran
Setelah
membaca makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat mengembangkan kecerdasan
matematis logis, mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan yang terkait
dengan perkembangan matematis-logis serta memahami anak yang mempunyai
kecerdasan matematis-logis.
DAFTAR PUSTAKA
Kloponom, 2012.
“Kecerdasan Matematis Logis”.http://kloponom.wordpress.com/paud/kecerdasan-majemuk/kecerdasan-matematis-logis/
diakses tanggal 30 April 2014
Siska, 2013. “Penerapan
Kecerdasan Logika Matematika”. http://raudathulathfal.blogspot.com/2013/04/penerapan-kecerdasan-logika-matematika.html
diakses tanggal 30 April 2014
Bagus, 2011. 25 “Cara
Mengembangkan Kecerdasan Logika”. http://baguserek.blogspot.com/2011/02/25-cara-mengembangkan-kecerdasan-logika.html
diakses tanggal 30 April 2014
0 komentar:
Posting Komentar